SERANG, RUBRIKBANTEN – Anggota DPR RI Komisi X, Furtasan Ali Yusuf, menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital di wilayah Banten. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kemampuan masyarakat agar lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi di era digital.
Dalam sambutannya, Furtasan menegaskan pentingnya kemampuan literasi digital di tengah derasnya arus informasi yang sering kali tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Banyak informasi yang tidak bertanggung jawab. Maka intinya kita harus bisa menulis dan menyebarkan informasi yang benar dan bertanggung jawab, jangan sampai kita kalah sama hoaks-hoaks,” ujarnya.
Ia menekankan, kemampuan memilah informasi harus terus ditingkatkan agar masyarakat tidak mudah terjebak oleh berita palsu. Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu ditindaklanjuti dan dikembangkan lebih luas agar masyarakat menjadi motor penggerak literasi digital yang positif.
Selain fokus pada literasi digital, Furtasan juga menyinggung pentingnya pelestarian bahasa dan budaya daerah. Ia mengaku khawatir dengan menurunnya penggunaan bahasa ibu di kalangan generasi muda.
“Saya agak risau kalau bahasa dan budaya kita ini perlahan punah. Bahasa daerah seperti bahasa babasan harus terus dijaga dan diwariskan,” tuturnya.
Furtasan menambahkan, pihaknya bersama BRIN, Pusat Bahasa, serta Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memiliki berbagai program yang sejalan dalam bidang kebudayaan dan pengembangan literasi masyarakat.
“Masih banyak program-program lain yang bisa kita kolaborasikan untuk memperkuat budaya literasi, riset, dan inovasi di tengah masyarakat,” katanya menutup.
Dengan kolaborasi DPR RI Komisi X dan BRIN ini, diharapkan semangat literasi digital yang beretika dan pelestarian budaya lokal dapat terus tumbuh, menjadikan masyarakat Banten semakin cerdas, kritis, dan berkarakter di era digital.
