SERANG, RUBRIKBANTEN – Aksi demonstrasi yang digelar gabungan mahasiswa, pelajar, dan pengemudi ojek online di Jalan Ahmad Yani, Kota Serang, Sabtu (30/8/2025) malam, diwarnai momen bersejarah. Gubernur Banten Andra Soni bersama Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki turun langsung menemui massa aksi, meski diguyur hujan deras.
Dalam dialog singkat di tengah situasi penuh ketegangan, Andra Soni menegaskan bahwa pemerintah daerah siap menampung aspirasi masyarakat. Ia juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, driver ojek online yang menjadi korban insiden aksi sebelumnya.
“Saya turut berduka cita atas meninggalnya saudara Affan Kurniawan. Musibah ini menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, termasuk pemerintah daerah,” ujar Andra Soni di hadapan massa.
Gubernur menekankan bahwa kepemimpinannya di Banten tidak anti kritik. Aspirasi masyarakat, kata dia, akan terus didengar dan diperjuangkan melalui jalur yang sesuai aturan hukum.
“Untuk seluruh pihak, mari sama-sama menjaga kondusifitas. Aspirasi adalah hak rakyat yang dijamin konstitusi, tapi harus disampaikan dengan cara yang benar. InsyaAllah, di masa kepemimpinan saya, aspirasi masyarakat akan terus kita dengar,” tegasnya.
Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki menambahkan pesan agar massa tetap menyampaikan pendapat secara damai. Ia bahkan berjanji memfasilitasi pertemuan perwakilan massa dengan pejabat terkait.
“Kalau kawan-kawan ingin bertemu dengan anggota DPR atau Gubernur, silakan lewat saya. Akan saya jembatani, cukup 10 orang perwakilan. Kalau perlu, saya kawal langsung ke ruangan saya untuk berdialog,” kata Hengki.
Momen kehadiran langsung Gubernur dan Kapolda di tengah hujan deras mendapat apresiasi dari peserta aksi.
“Kami berterima kasih kepada Gubernur dan Kapolda yang mau turun menemui rakyat meski malam hari dan hujan deras. Ini bukti nyata pemimpin mau mendengar aspirasi masyarakat,” ujar Gozali, salah satu perwakilan massa dari Kota Serang.
Sebelumnya, massa sempat melakukan aksi di perempatan Ciceri dan berusaha menuju Mapolres Serang Kota, namun langkah mereka terhenti usai dihadang aparat kepolisian di kawasan Lampu Merah Sumur Pecung. Blokade itu dipimpin langsung oleh Kapolda Banten.















