CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kota Cilegon masih menjadi keluhan masyarakat. Berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, penyebab utama kelangkaan adalah keterlambatan distribusi ke pangkalan.
“Distribusi ke pangkalan seringkali dilakukan siang hari, sehingga terjadi penumpukan pembeli. Akibatnya, antrean panjang pun tak terhindarkan,” ujar Dedi Jauhari, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda Disperindag Cilegon, Rabu (5/2/2025).
Dedi menjelaskan, pada saat sidak, ditemukan puluhan warga mengantre untuk mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg. Setiap pangkalan hanya mendapatkan sekitar 75 tabung per pengiriman, yang kemudian dijual secara terbatas. Warga yang tidak kebagian diminta menunggu hingga pengiriman berikutnya.
“Sistem distribusi bergilir dilakukan sesuai jadwal dan kapasitas armada yang tersedia. Setiap agen memiliki pangkalan tertentu yang harus dilayani, sehingga pengiriman memang bergantung pada jadwal dan kebutuhan masyarakat,” jelas Dedi.
Permasalahan ini juga diperburuk oleh meningkatnya permintaan, terutama setelah Presiden Prabowo mengizinkan pengecer untuk kembali menjual tabung gas elpiji 3 kg. Langkah ini bertujuan mempermudah masyarakat, tetapi di sisi lain memengaruhi alokasi gas dari agen ke pangkalan.
“Alokasi dari agen ke pangkalan dan sub pangkalan tetap menjadi prioritas utama, namun dengan adanya pengecer, distribusinya menjadi lebih tersebar,” ujarnya.















