CILEGON, RUBRIKBANTEN — Dewan Kebudayaan Kota Cilegon mengimbau penyelenggara Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kota Cilegon untuk menjunjung tinggi transparansi dalam seluruh tahapan penjurian.
Imbauan ini muncul merespons aspirasi masyarakat dan keluhan sejumlah peserta terkait dugaan kurangnya keterbukaan dalam proses penilaian FLS3N tahun ini.
“Kami menilai penting bagi penyelenggara FLS3N untuk mengedepankan prinsip keadilan dan akuntabilitas, khususnya dalam proses penjurian yang menjadi penentu utama prestasi para peserta,” ujar Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni.
Dewan Kebudayaan mendorong panitia untuk secara terbuka mempublikasikan:
- Kriteria penilaian lomba secara rinci;
- Identitas juri beserta latar belakang keahliannya;
- Mekanisme evaluasi dan akumulasi nilai;
- Prosedur pengajuan keberatan atau banding bagi peserta.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap integritas FLS3N dan memastikan ajang ini menjadi ruang adil untuk menyalurkan bakat dan kreativitas siswa.
“Kami mendukung penuh tujuan luhur FLS3N sebagai wadah pengembangan seni dan budaya pelajar. Karena itu, kejujuran dan keterbukaan harus menjadi fondasi utama dalam setiap tahapannya,” tegas Ayatullah.
Dewan Kebudayaan Kota Cilegon juga menyatakan kesiapannya menjadi mitra dialog jika diperlukan diskusi atau koordinasi lanjutan guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan FLS3N ke depan.















