CILEGON, RUBRIKBANTEN — Balai Latihan Kerja (BLK) Cilegon menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program Wali Kota Cilegon dalam meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal. Langkah nyata dilakukan dengan pembenahan sistem rekrutmen pelatihan agar lebih transparan dan akuntabel.
Kepala BLK Cilegon, Irham Afrizal, menegaskan bahwa saat ini seluruh proses pendaftaran pelatihan dilakukan secara online. Tujuannya jelas: menghapus praktik titipan dan intervensi yang menyimpang dari prosedur.
“Sekarang semuanya serba online. Dan pelatihan yang diberikan oleh Pemkot Cilegon ini gratis untuk masyarakat Kota Cilegon. Semua peserta ikut proses seleksi sesuai mekanisme,” tegas Irham.
Salah satu contoh adalah program pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3K), yang mencatat lonjakan pendaftar hingga 1.500 orang. Namun setelah seleksi ketat, hanya sekitar 600 peserta yang dinyatakan lolos dan melanjutkan ke tahap berikutnya.
“Mayoritas yang gugur adalah lulusan SMA dan mereka yang usianya di atas 35 tahun,” jelas Irham.
Padahal, kata dia, persyaratan sudah diumumkan sejak awal secara terbuka, yakni minimal lulusan Diploma 3 (D3) dan berada pada usia produktif.
“Kami heran juga, sudah jelas syaratnya minimal D3, tapi masih banyak yang SMA ikut daftar,” keluhnya.
Meski demikian, BLK tetap membuka peluang seluas-luasnya bagi warga Cilegon untuk mengikuti berbagai pelatihan kerja lainnya sesuai kualifikasi masing-masing.
Irham pun mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam membaca dan memahami persyaratan sebelum mendaftar.
“Kesempatan sudah terbuka lebar. Gunakan sebaik-baiknya. Mari kita bersama sukseskan program Wali Kota dalam membangun SDM Cilegon yang unggul,” pungkasnya. (*)















