Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahKabupaten PandeglangKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Banten Negeri Sejuta Santri: Gubernur Andra Soni Tegaskan Komitmen Majukan Pendidikan Keagamaan

199
×

Banten Negeri Sejuta Santri: Gubernur Andra Soni Tegaskan Komitmen Majukan Pendidikan Keagamaan

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN –Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam memajukan pendidikan keagamaan sebagai salah satu pondasi penting dalam membangun daerah berjuluk “negeri sejuta santri dan seribu ulama.”

Hal itu disampaikan Andra Soni saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-15 Tb A Ma’ani Rusdji di Yayasan Perguruan Islam Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu), Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Minggu (14/9/2025).

“Sejak dahulu Banten dikenal sebagai daerah sejuta santri dan seribu ulama. Dari sini lahir ulama besar seperti Syekh Nawawi Albantani, Syekh Asnawi Caringin, Syekh Mansyur, Syekh Abdul Karim, dan Syekh Dimyati. Mereka bukan hanya membangun pesantren, tapi juga menanamkan nilai akhlak mulia kepada masyarakat,” ungkap Andra.

Ia menegaskan, Pemprov Banten akan terus memperhatikan lembaga pendidikan keagamaan dengan memberikan dukungan nyata, termasuk bantuan sarana dan prasarana. “Saya berharap keberadaan lembaga pendidikan ini akan terus bertambah maju dengan sebuah grand design pendidikan pesantren,” tambahnya.

Menurut Andra, momentum Maulid Nabi Muhammad SAW juga menjadi ajang memperkuat persaudaraan sesama umat serta meneguhkan komitmen membangun bangsa. “Ulama sebagai pewaris nabi memiliki peran penting dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.

Baca juga:  Andra Soni Tegaskan Transportasi Adalah Jalan Kehidupan, Banten Siap Jadi Katalis Ekonomi Nasional

Peran Malnu dalam Sejarah Pendidikan Islam

Ketua Umum PB Malnu, Uuf Zaki Gufron, menuturkan sejarah panjang Malnu yang sejak 1970 telah berkontribusi terhadap kesejahteraan para kiai di Pandeglang. Salah satu pendiri Malnu bahkan pernah mengeluarkan SK bagi seribuan guru madrasah se-Kabupaten Pandeglang.

“Dari terobosan itu, alhamdulillah NU sangat jaya di Pandeglang dan para kiainya hidup dengan sejahtera,” jelas Uuf.

Tak hanya itu, Malnu Menes juga pernah menjadi tuan rumah Mukhtamar NU ke-13 tahun 1938, yang melahirkan sejarah baru dengan tampilnya dua perempuan NU, Nyai Djuaesih dari Sukabumi dan Siti Syarah dari Menes, yang berpidato di hadapan para kiai. “Dari situlah lahir gerakan perempuan yang mewarnai perjuangan NU hingga kini,” tambahnya.

Acara peringatan Maulid Nabi dan Haul ke-15 Tb A Ma’ani Rusdji ini semakin meneguhkan Pandeglang dan Banten sebagai pusat pendidikan Islam bercorak ahlusunnah wal jamaah yang telah memberi warna besar dalam perjalanan bangsa.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *