CILEGON, RUBRIKBANTEN– Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC), Ayatullah Khumaeni, menyoroti perlakuan timpang yang selama ini dialami organisasi kebudayaan di daerah. Ia menegaskan bahwa DKKC harus mendapat posisi setara dengan organisasi besar seperti KONI, PSSI, maupun IPSI yang sudah memiliki dukungan anggaran dari pemerintah.
“Budaya bukan sekadar hiburan, tapi identitas. Kalau olahraga dapat dukungan, mengapa kebudayaan tidak? Saya ingin di masa kepemimpinan saya, DKKC benar-benar diperhitungkan,” tegas Ayatullah.
Ia menambahkan, konsistensi merawat budaya membutuhkan komitmen bersama. Pemerintah daerah diharapkan tidak ragu memasukkan program budaya dalam prioritas pembangunan kota.















