Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahHukum dan KriminalKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Awas Gugur! Penerima Beasiswa Cilegon Juare Terancam Dicabut Jika Terlibat Judi Online

113
×

Awas Gugur! Penerima Beasiswa Cilegon Juare Terancam Dicabut Jika Terlibat Judi Online

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN — Pemerintah Kota Cilegon mengeluarkan peringatan keras: mahasiswa penerima Beasiswa Cilegon Juare akan langsung digugurkan jika terbukti terlibat judi online (judol). Aturan tegas ini diumumkan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) penerima beasiswa yang digelar di Aula Diskominfo Cilegon, beberapa hari yang lalu (14/11/2025).

Program Beasiswa Cilegon Juare yang saat ini diberikan kepada 511 mahasiswa merupakan bentuk nyata komitmen Pemkot Cilegon dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Wali Kota Cilegon, Robinsar, menegaskan bahwa beasiswa ini dirancang untuk mencetak lulusan yang siap bekerja dan berkontribusi pada industri di Kota Cilegon.

“Target kami setelah lulus, mereka bisa bekerja tepat sasaran sesuai kebutuhan industri di Cilegon,” ujar Robinsar.

Pemkot Cilegon mengalokasikan Rp 3 miliar untuk program ini melalui APBD Kota Cilegon. Robinsar mengingatkan para penerima beasiswa agar serius dalam menempuh pendidikan dan kembali ke Cilegon setelah lulus untuk ikut membangun daerah.

“Jangan lupa pulang membangun Kota Cilegon lebih maju,” pintanya.

Kepala Bagian Kesra Setda Cilegon, Rahmatullah, menekankan bahwa seluruh penerima beasiswa dilarang keras bermain judi online dalam bentuk apa pun. Ia memastikan bahwa pihaknya tidak akan ragu mencabut beasiswa jika ada mahasiswa yang kedapatan terlibat dalam aktivitas tersebut.

Baca juga:  Penantian 500 Tahun Berbuah Nyata! Reforma Agraria Wujudkan Mimpi Warga Nunuk Baru Miliki Tanah Leluhur

“Jika ada yang terbukti terindikasi judol, maka penerima beasiswa akan langsung gugur. Akan kita tindak lanjuti,” tegasnya.

Rahmatullah, yang akrab disapa Aya, mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada mahasiswa penerima program yang terdeteksi bermain judol maupun terblokir oleh PPATK.

“Sampai sekarang belum ada yang terindikasi. Semoga tidak ada,” ujarnya.

Kepala Kantor Kas Kranggot PT BPRS CM, Eni Nuraeni, turut memberikan edukasi mengenai bahaya transaksi mencurigakan seperti judol dan pinjaman online (pinjol).

Ia menegaskan bahwa PPATK dapat langsung memblokir rekening seseorang bila terdeteksi aktivitas judi online.

“Apalagi kalau terindikasi judol, PPATK bisa langsung memblokir,” jelasnya.

Menurutnya, risiko judol bahkan bisa muncul dari game online atau aplikasi yang tidak disadari mengandung unsur perjudian.

“Nanti bisa menyulitkan saat membuka rekening bank di masa depan,” tambahnya.

Eni memastikan seluruh penerima beasiswa saat ini bersih dari indikasi judol dan seluruhnya telah membuat rekening tanpa masalah.

Eni mengimbau agar masyarakat, terutama orang tua, lebih ketat mengawasi anak-anak dalam penggunaan ponsel guna menghindari jeratan judol.

Baca juga:  HMI Cilegon Pasang Alarm Investasi: Pabrik PET PT Wankai Jangan Jadi Monumen Industri Tanpa Manfaat Rakyat

“Judol itu sangat mengkhawatirkan. Orang tua harus saling mengawasi agar anak-anak tidak salah terjerumus,” ujarnya.

Program Beasiswa Cilegon Juare mendapat apresiasi luas sebagai upaya Pemkot Cilegon dalam mencetak SDM unggul. Namun, pemerintah menegaskan tidak akan memberi ruang bagi para penerimanya untuk terlibat perilaku menyimpang, terutama judi online yang kini tengah marak di kalangan pelajar dan mahasiswa.

 

Pemkot Cilegon berdiri tegak: Beasiswa untuk yang berprestasi, bukan untuk mereka yang terjerumus judol.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten