CILEGON, RUBRIKBANTEN — Asosiasi Restoran dan Karaoke Cilegon (AREKACI) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) perdana dengan mengusung tema “Sinergi Membangun Usaha Kuliner dan Hiburan yang Berkelanjutan serta Optimalisasi Peran AREKACI dalam Menghadapi Regulasi Miras 0% dan Peningkatan Kualitas Usaha.”
Ketua AREKACI Cilegon, Iwan N. Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan amanat dari AD/ART asosiasi setelah AREKACI resmi memiliki badan hukum berdasarkan SK Kementerian Hukum dan HAM serta Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Iyah, alhamdulillah hari ini AREKACI menggelar Rakerda pertama. Ini bentuk komitmen kami sebagai asosiasi resmi untuk mendorong usaha kuliner dan hiburan yang bersih, berkualitas, dan berdaya saing,” ujar Iwan.
AREKACI menegaskan posisinya tidak sebagai pesaing organisasi lain seperti PHRI, melainkan sebagai mitra strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita tidak ada sikut menyikut. Justru saling menguatkan dengan PHRI dalam kontribusi PAD. Targetnya, kami ingin menyumbang sebanyak mungkin untuk sektor pariwisata,” lanjutnya.
Saat ini, terdapat delapan restoran dan karaoke yang telah terdaftar sebagai anggota AREKACI, di antaranya Grand Krakatau, Cafe Gue, Merpati, dan King, dengan beberapa lainnya masih dalam proses pendaftaran.
Rakerda ini juga menargetkan perluasan rekrutmen tenaga kerja lokal hingga 1.300 orang. Iwan menegaskan bahwa usaha hiburan dan kuliner yang dinaungi AREKACI harus mengedepankan prinsip kebersihan dan kualitas layanan.
“Kalau regulasinya jelas dan baik, AREKACI siap ikut dan mendukung. Yang penting usahanya bersih dan bagus,” pungkasnya.
