CILEGON, RUBRIKBANTEN – Di tengah hiruk-pikuk dunia akademik, Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Budaya Wong Enom (UKM SEBAWON) Universitas Al-Khairiyah kembali menegaskan eksistensinya sebagai motor penggerak kebudayaan kampus. Melalui kegiatan Latihan Kaderisasi Sebawon (LKS) 2025, organisasi ini sukses menelurkan 31 kader baru yang siap membawa semangat baru dalam dunia seni dan budaya.
Kegiatan tahunan tersebut digelar 31 Oktober hingga 2 November 2025 di Dinas Sosial Kota Cilegon, dengan mengusung tema:
“Mewujudkan kader yang berjiwa kepemimpinan, kreatif, inovatif, serta adaptif, melalui latihan kaderisasi, untuk menghasilkan regenerasi yang berkarakter dalam perkembangan seni kampus.”
Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan untuk membentuk mahasiswa yang tangguh, berjiwa pemimpin, dan memiliki sensitivitas terhadap nilai-nilai seni serta kearifan lokal.
Ketua Umum UKM Sebawon, Rizki Fauzi, menegaskan bahwa LKS bukan hanya kegiatan formal, tetapi ruang pembentukan karakter.
“Kami tidak hanya sekadar melatih, tetapi juga memberikan ruang kreatif, menanamkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab. LKS tahun ini menghasilkan 31 kader baru yang diharapkan dapat membawa inovasi dan semangat baru, khususnya dalam bidang seni dan budaya,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan LKS diisi oleh para tokoh dan alumni inspiratif, seperti:
- Muhamad Rafli (Demisioner Ketua Umum Sebawon) – Sejarah Sebawon
- Fathu Rizki, S.Sos (Pegiat Seni Cilegon) – Materi Kesenian
- Adam Fadillah, S.M (Demisioner) – Teknik Persidangan
- Fajrin Alwi, S.Sn (Alumni ISBI & Pegiat Seni Cilegon) – Materi Keproduksian
- Fauzi Albarra (CEO BCO Media) – Negosiasi dan Eksekusi
- Fristly Zulfa Nanda, S.Kom (Demisioner) – KMO dan Kepemimpinan Organisasi
Kabiro Kemahasiswaan Universitas Al-Khairiyah, Muhammad Fulaisum Firdaus, S.E., M.M., membuka kegiatan sekaligus memberikan apresiasi tinggi kepada UKM Sebawon atas dedikasi dan konsistensinya.
“Kaderisasi adalah jantung kehidupan organisasi mahasiswa. Sebawon membuktikan komitmen untuk mencetak generasi penerus yang bukan hanya cerdas akademik, tetapi juga matang dalam berorganisasi dan peka terhadap kearifan lokal,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan seperti LKS merupakan bukti bahwa seni dan budaya tetap memiliki tempat penting dalam pembangunan karakter mahasiswa.
Pasca kegiatan, UKM Sebawon menegaskan komitmennya untuk segera mengimplementasikan hasil kaderisasi dalam berbagai program nyata. Berbekal semangat baru, organisasi ini siap berkolaborasi dengan komunitas seni, lembaga pemerintah, dan mitra eksternal untuk memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan kreatif di Cilegon.
“Sebawon bukan sekadar organisasi, tapi keluarga besar yang menumbuhkan karakter, kreativitas, dan semangat berkarya,” tutup Rizki.
UKM Seni Budaya Wong Enom (Sebawon) merupakan organisasi mahasiswa Universitas Al-Khairiyah yang fokus pada pengembangan seni dan budaya. Dengan visi menjadi wadah pelestarian budaya dan penggerak kreativitas kampus, Sebawon terus melahirkan generasi muda yang mencintai seni dan memiliki jiwa kepemimpinan.















