CILEGON, RUBRIKBANTEN – Seleksi calon Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRSCM) memasuki babak krusial. Tiga kandidat akhirnya dinyatakan lolos setelah melewati tahapan Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK), tes psikologi, serta rekam jejak yang dikawal langsung oleh tim Badan Intelijen Negara (BIN).
Anggota Panitia Seleksi (Pansel) BPRSCM, Syaiful Bahri, menegaskan bahwa hasil pleno menunjukkan ketiga kandidat memiliki nilai rata-rata di atas standar minimal sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 14 Tahun 2018.
“Nilai calon Direktur Utama semuanya di atas 7. Sesuai aturan, untuk bisa lolos, rata-rata nilainya memang harus di atas 7. Itu sudah dipenuhi,” ujarnya melalui sambungan telphon, Selasa (2/9/2025).
Syaiful menambahkan, seleksi juga menyinggung soal rekam jejak politik dan afiliasi organisasi para kandidat. Hasilnya, tidak ditemukan adanya indikasi terlibat dalam organisasi terlarang maupun keberpihakan politik tertentu pada Pemilu Presiden lalu.
“Kita sudah plenokan indikatornya. Kalau ada terafiliasi, otomatis diblacklist. Tapi karena tidak ada indikasi, nilainya full, skornya 10,” jelasnya.
Dengan demikian, tiga calon Direktur Utama yang lolos kini tinggal menunggu arahan Wali Kota Cilegon untuk tahap wawancara final. Proses ini akan dipimpin langsung oleh Wali Kota dan ditentukan dalam waktu dekat.
“Calon Direktur Utama tinggal menunggu jadwal wawancara dengan Pak Wali Kota. Setelah itu hasilnya diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk uji kelayakan akhir. Kalau OJK sudah memberi lampu hijau, barulah bisa resmi dilantik sebagai Dirut Utama BPR SCM,” pungkas Syaiful.
Dengan hasil ini, publik Cilegon menantikan siapa yang akhirnya dipercaya memimpin BPR SCM untuk periode berikutnya.















