Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaNasionalOrganisasiPemerintahPendidikan

100 Hari Kabinet Merah Putih: Mahasiswa Banten Tuntut Keadilan Rakyat ke Prabowo-Gibran

117
×

100 Hari Kabinet Merah Putih: Mahasiswa Banten Tuntut Keadilan Rakyat ke Prabowo-Gibran

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu turun ke jalan dan menggelar aksi besar-besaran di depan Patung Kuda, Jakarta. Aksi ini menjadi puncak kekecewaan atas 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap gagal memenuhi harapan rakyat.

Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Kabinet Merah Putih disebut-sebut justru memperberat beban masyarakat dengan berbagai kebijakan kontroversial. Mahasiswa menyoroti sejumlah isu fundamental, mulai dari ketidakjelasan program Makan Bergizi Gratis (MBG), pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), hingga eksploitasi lingkungan di Banten, termasuk proyek PIK 2 dan galian C yang dianggap merugikan rakyat dan merusak ekosistem.

Tujuh Tuntutan Mahasiswa untuk Pemerintah

Dalam aksi ini, BEM Banten Bersatu membawa tujuh tuntutan utama yang harus segera direspons pemerintah:

  1. Hentikan proyek Pembangunan PIK 2 dan cabut statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
  2. Hentikan aktivitas galian C yang merusak lingkungan di Provinsi Banten.
  3. Sahkan RUU Perampasan Aset dan Perlindungan Masyarakat Adat.
  4. Tingkatkan peran Kementerian Kesehatan dalam program kesehatan rakyat.
  5. Reshuffle menteri-menteri yang dianggap gagal, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian ESDM.
  6. Wujudkan Reforma Agraria sejati.
  7. Usut tuntas dugaan mafia dalam pengelolaan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca juga:  Kuatkan Organisasi, Banten Genius Transformasi Jadi Banten Genius Network

Koordinator aksi, Bagas Yulianto, menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan ini.

100 hari seharusnya menjadi awal bukti keberpihakan kepada rakyat, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Jika pemerintah tetap abai, maka gelombang perlawanan akan terus membesar. Kami adalah suara rakyat, dan kami akan terus berjuang untuk keadilan sosial,” tegasnya.

Sekjen BEM Banten Bersatu, Geri Wijaya, menambahkan bahwa aksi ini adalah langkah konkret mahasiswa untuk membela rakyat yang dirugikan.

Ini bukan sekadar aksi simbolis. Jika pemerintah tidak segera bertindak, kami siap melakukan aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar.

Peringatan Keras bagi Pemerintah

Dengan aksi ini, mahasiswa berharap pemerintah segera memenuhi tuntutan mereka. Jika tidak ada langkah nyata dalam waktu dekat, gelombang protes dari mahasiswa akan terus berlanjut, membawa suara rakyat yang semakin keras.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten