JAKARTA, RUBRIKBANTEN — Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kembali menjadi saksi sejarah peradaban budaya nusantara. Ratusan peserta dari berbagai penjuru Indonesia sukses memecahkan Rekor MURI untuk permainan tradisional khas Sunda, Bola Lengeun Sene (Boles), yang digelar spektakuler oleh Perguruan Silat Maung Bodas.
Acara kolosal ini tak hanya menjadi ajang pencatatan prestasi, namun juga menjadi momen kebangkitan permainan rakyat yang sarat nilai edukatif dan filosofi kebangsaan. Turut hadir dalam gelaran akbar ini Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon Ayatullah Khumaeni, yang secara khusus mendukung penuh upaya pelestarian warisan budaya tersebut.
Momen Kehormatan: Sambutan Hangat untuk Menteri Fadli Zon
Suasana menjadi semakin istimewa saat Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, hadir langsung ke lokasi acara. Penyambutan meriah dilakukan oleh Ayatullah Khumaeni, didampingi Irjen Pol. Dr. H. Nazirwan Adji Wibowo, S.I.K., M.Si, dan Guru Besar PS Maung Bodas, Prof. Dr. KH M. Fajar Laksana, S.E., CQM., M.M., Ph.D.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan pentingnya budaya lokal sebagai pondasi kekuatan bangsa. “Kebudayaan bukan hanya tontonan, tapi tuntunan. Inisiatif seperti ini harus terus kita dorong agar generasi muda mencintai akar budayanya,” ujarnya, disambut gemuruh tepuk tangan.
Apresiasi Tinggi dan Komitmen Budaya
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni, menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang terlibat. “Boles bukan sekadar permainan, tapi cermin dari jiwa masyarakat kita. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan mewariskannya,” tegasnya.
Sebagai puncak acara, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) secara resmi menyerahkan sertifikat rekor kepada panitia penyelenggara, menandai keberhasilan acara yang penuh semangat kebersamaan dan cinta budaya.
Warisan Budaya yang Terus Menyala
Acara ini menjadi simbol kuat bahwa pelestarian budaya bukanlah hal lampau, melainkan masa depan. Dengan kolaborasi antara pemerintah, tokoh budaya, aparat, dan masyarakat, semangat menjaga kearifan lokal terus berkobar, menjadikan budaya sebagai jati diri dan kekuatan bangsa. (*)
