Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianKota SerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Gubernur Andra Soni Gaspol Tekan Kemiskinan dan Pengangguran: Ekonomi Banten Melesat, Warga Makin Sejahtera

162
×

Gubernur Andra Soni Gaspol Tekan Kemiskinan dan Pengangguran: Ekonomi Banten Melesat, Warga Makin Sejahtera

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Banten terus berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran secara berkelanjutan. Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan pers di Gedung Negara Provinsi Banten, Jumat (25/7/2025).

“Mudah-mudahan kita bisa terus menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Banten. Keberhasilan pembangunan pemerintah salah satunya ada di situ,” tegas Andra Soni.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya upaya penurunan angka pengangguran yang menjadi fokus Pemprov Banten. “Kita akan terus berupaya. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten di Triwulan I Tahun 2025 sudah mencapai 5,19 persen, ini jadi modal optimisme kita,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah penduduk miskin di Banten pada Maret 2025 mengalami penurunan sebanyak 4,7 ribu orang, atau turun dari 5,70 persen pada September 2024 menjadi 5,63 persen. Secara angka, penduduk miskin di Provinsi Banten kini tercatat sebanyak 772,78 ribu orang.

Penurunan ini didorong oleh inflasi yang tetap terkendali di angka 0,70 persen (y-o-y), serta pertumbuhan positif pada sektor industri pengolahan. Konsumsi rumah tangga pun ikut meningkat dengan pertumbuhan sebesar 5,48 persen pada Triwulan I 2025 (y-o-y).

Baca juga:  KAHMI Lebak Siap Sinergi Bangun Daerah, Lima Tokoh Terpilih Jadi Presidium

BPS juga mencatat adanya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 0,38 persen poin selama periode Februari 2024–Februari 2025. Hal ini berkontribusi pada tren positif penurunan kemiskinan pasca-pandemi Covid-19, yang telah menurun dari 6,24 persen (September 2022) menjadi 5,63 persen (Maret 2025).

Namun demikian, data juga menunjukkan bahwa penduduk miskin di wilayah perkotaan justru mengalami peningkatan sebesar 21,4 ribu orang (5,58 persen), sementara wilayah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 26,1 ribu orang (5,89 persen).

Adapun garis kemiskinan di Provinsi Banten pada Maret 2025 tercatat sebesar Rp3.571.692 per rumah tangga atau Rp684.232 per kapita, dengan rata-rata anggota rumah tangga miskin sebanyak 5,22 orang.

Komoditas utama yang berkontribusi dalam garis kemiskinan adalah bahan pangan seperti beras, telur ayam ras, rokok filter, dan kopi bubuk instan, serta komoditas non-makanan seperti perumahan, listrik, bensin, dan perlengkapan mandi.

Gubernur Andra Soni menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Banten akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif yang berdampak langsung pada pengurangan angka kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.

Baca juga:  Jelang Tahun Baru 2026, Wali Kota Cilegon Ingatkan Warga: Mudik Boleh, Rumah Jangan Ditinggal Tanpa Koordinasi

“Kami ingin pembangunan di Banten benar-benar menyentuh masyarakat bawah. Data ini menunjukkan bahwa arah pembangunan kita sudah berada di jalur yang tepat,” pungkasnya.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten