Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialWisata

Ubrug Banten dan Lenong Betawi Guncang Cilegon Center Mall, Serukan Semangat Lestarikan Budaya Leluhur

317
×

Ubrug Banten dan Lenong Betawi Guncang Cilegon Center Mall, Serukan Semangat Lestarikan Budaya Leluhur

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN — Suasana pusat perbelanjaan Cilegon Center Mall mendadak berubah menjadi panggung budaya hidup yang membius publik. Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII sukses mengguncang ruang publik dengan menggelar Diskusi dan Diseminasi Kebudayaan Ubrug Banten dan Lenong Betawi, dua seni pertunjukan rakyat yang sarat nilai dan sejarah.

Acara yang berlangsung Minggu (20/7) ini bukan sekadar diskusi, tetapi juga momentum menyatukan dua ikon budaya dari Banten dan Betawi dalam satu pentas yang memikat perhatian pengunjung. Penggabungan lintas budaya ini menjadi daya tarik tersendiri, membuktikan bahwa seni tradisi masih relevan dan mampu berdialog dengan masyarakat urban masa kini.

Dua narasumber kawakan, Bahroni (Ubrug Banten) dan Abdul Azis (Lenong Betawi), berbagi pengalaman panjang mereka di dunia seni pertunjukan. Diskusi yang dimoderatori oleh Syaiful Iskandar ini berlangsung dinamis, membedah sisi filosofis dan sosial dari masing-masing kesenian.

Tak hanya itu, pertunjukan langsung dari Kelompok Ubrug Cilegon binaan Dewan Kebudayaan Kota Cilegon dan Sanggar Seni Bintang Timur pembawa Lenong Betawi berhasil menyulut gelak tawa sekaligus perenungan mendalam. Penampilan mereka menggabungkan humor, kritik sosial, serta pesan moral khas rakyat jelata yang sederhana namun tajam.

Baca juga:  TransJakarta Kini Tembus Alam Sutera–Blok M, Andra dan Pramono Uji Langsung Rute Baru S-61

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII, Lita Rahmiati, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat pelestarian budaya yang ditunjukkan oleh para pelaku seni dan komunitas lokal.

“Ubrug dan Lenong adalah cermin masyarakat yang harus terus hidup di tengah gempuran budaya luar. Membawa pertunjukan ini ke mall adalah strategi jitu untuk menyapa masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Dewan Kebudayaan Kota Cilegon yang baru terbentuk namun telah aktif dalam menyelenggarakan kegiatan pelestarian seni.

Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon, Ayatullah Khumaeni, turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan kepercayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII.

“Kegiatan ini bukan hanya pertunjukan, tapi juga bentuk pendidikan budaya kepada generasi muda. Ubrug dan Lenong bukan sekadar hiburan, melainkan warisan kearifan lokal yang harus kita jaga bersama,” tegas Ayatullah.

Ia pun menyerukan kepada para pemuda dan pelaku seni agar terus menjadikan seni tradisi sebagai sumber inspirasi dan identitas budaya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa seni tradisi tidak pernah mati. Ia hanya butuh ruang, perhatian, dan cinta dari masyarakatnya. Dan pada hari itu, di tengah hiruk-pikuk mall modern, Ubrug dan Lenong kembali hidup, kembali membumi.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten