Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahHukum dan KriminalKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Polri Gempur Risiko Ancaman! MRT Jakarta Diperkuat Sistem Pengamanan Super Ketat

202
×

Polri Gempur Risiko Ancaman! MRT Jakarta Diperkuat Sistem Pengamanan Super Ketat

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Dalam upaya memperkuat sistem pengamanan objek vital nasional (Obvitnas), Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri menggelar Workshop Risk Threat Assessment (RTA) di lingkungan PT MRT Jakarta. Kegiatan strategis ini berlangsung di Ruang Rapat Gedung Sarana Lantai 3 Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, pada Selasa, 24 Juni 2025.

Workshop yang menjadi bagian dari implementasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) ini dipimpin langsung oleh Kombes Pol Edy Sumardi, S.I.K., M.H. selaku Ketua Tim, didampingi oleh Kompol Winne Widiana, S.H. sebagai Sekretaris, serta para auditor profesional: Angelo M. Turang, S.E., M.Si. dan Drs. Rahardy.

Hadir pula dalam kegiatan ini jajaran manajemen PT MRT Jakarta, di antaranya Indri Arifia Awalu Sobar (Security Section Head), Sayid Adnan (ERM & Assurance), Niza Ananda Nurlita (Human Capital Division), Farhan Rizky (Corporate Secretary Division), serta staf manajemen lainnya.

Dalam sesi workshop, Tim Ditpamobvit memberikan materi penting mencakup sosialisasi Perpol No. 7 Tahun 2019, elemen I hingga V dalam Sistem Manajemen Pengamanan, serta pembahasan komprehensif mengenai Risk Threat Assessment (RTA) atau Analisa Risiko Pengamanan (ARP).

Baca juga:  Peta Kerentanan Pangan di Kabupaten Serang Terungkap! Ciomas dan Mancak Butuh Perhatian Serius

Kombes Pol Edy Sumardi menegaskan, kegiatan ini bertujuan membekali para pekerja MRT dengan pemahaman mendalam mengenai penerapan SMP serta pembahasan hasil temuan Wasdal I dalam rangka menyongsong Wasdal II di tahun 2025.

“Workshop ini penting agar para karyawan mampu membuat tabel risiko keamanan dan menindaklanjuti temuan pengawasan sebelumnya. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesiapan PT MRT dalam menghadapi ancaman keamanan,” ujar Edy.

Ia menjelaskan bahwa Risk Assessment merupakan proses penting dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi potensi risiko yang bisa berdampak negatif pada organisasi, sementara Threat Assessment menitikberatkan pada ancaman baik dari sumber internal maupun eksternal.

“Penilaian risiko yang matang memungkinkan organisasi mengambil langkah mitigasi yang cepat dan tepat guna menjaga kesinambungan operasional,” lanjutnya.

Di akhir paparannya, Edy Sumardi menyampaikan harapannya agar melalui workshop ini PT MRT Jakarta mampu menyusun sistem pengamanan yang lebih tangguh dan responsif terhadap potensi ancaman di masa depan.

“Langkah ini bukan sekadar pencegahan, tapi bentuk komitmen nyata menjaga keselamatan, kenyamanan, dan kelangsungan operasional transportasi publik strategis di ibu kota,” pungkasnya.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten