CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dinas Pariwisata Provinsi Banten memberikan apresiasi tinggi kepada Hotel Aston yang sukses menggelar pertunjukan seni tari dan budaya nusantara dalam rangka menyambut masa libur sekolah. Acara yang digelar pada Sabtu (21/6) ini menampilkan ragam seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Banten, Aceh, Betawi, Sulawesi, hingga Papua.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, menyatakan kekagumannya atas inisiatif pihak Hotel Aston yang mampu mengemas promosi budaya menjadi atraksi wisata yang memikat.
“Kami dari Dispar Banten memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada manajemen Hotel Aston atas inisiatif luar biasa dalam menghadirkan pertunjukan seni tari dan budaya khas Indonesia,” ujar Linda.
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan langkah strategis dalam mengintegrasikan sektor pariwisata dengan pelestarian budaya lokal.
“Ini adalah langkah nyata dan strategis dalam mengintegrasikan sektor pariwisata dengan pelestarian budaya lokal,” tambahnya.
Linda menilai, dengan menghadirkan atraksi budaya di ruang-ruang akomodasi, Hotel Aston telah memberikan pengalaman menginap yang unik sekaligus memperkuat kecintaan masyarakat dan wisatawan terhadap seni dan budaya Indonesia.
“Langkah ini tidak hanya memberikan pengalaman menginap yang berkesan bagi wisatawan, tetapi juga menjadi pemantik kecintaan terhadap kekayaan seni budaya daerah,” tuturnya.
Dispar Banten, lanjut Linda, terus mendorong kolaborasi antara pelaku industri pariwisata dan para seniman lokal agar geliat wisata di Banten tidak hanya mengedepankan aspek ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas budaya bangsa.
“Kami berharap inisiatif ini dapat menginspirasi hotel-hotel lainnya di Banten untuk turut serta menampilkan kekayaan seni dan budaya lokal sebagai daya tarik utama dalam memperkuat identitas pariwisata daerah,” ujarnya.
“Dengan demikian, kita tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga memperkuat jati diri budaya bangsa,” tandas Linda menutup pernyataannya.
Kegiatan semacam ini menjadi contoh konkret bagaimana sektor swasta dapat berkontribusi aktif dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.















