CILEGON, RUBRIKBANTEN – Bencana banjir melanda dua lingkungan padat penduduk di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol—yakni Kali Baru dan Gerem Raya—pada Selasa malam (17/6/2025). Sebanyak 487 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat luapan air dan tersumbatnya saluran yang dipenuhi sampah. Namun, tanggapan cepat Pemerintah Kota Cilegon, melalui Dinas Sosial (Dinsos), menuai apresiasi dari warga.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Grogol, Anis Hadi, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinsos setelah mendapat laporan dari RT dan lurah setempat.
“Alhamdulillah, tanggapan dari Dinas Sosial sangat cepat. Bahkan semalam juga Pak Wali Kota langsung meninjau lokasi banjir. Hari ini bantuan stimulan sudah kami salurkan,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, minyak goreng, biskuit, saus, dan kecap. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada warga terdampak, dengan disaksikan oleh Camat Grogol Jajat Sudrajat, Lurah Gerem Rahmadi Ramidin, perwakilan Dinsos Cilegon, serta ketua RT/RW dan masyarakat setempat.
Ketua RW 02 Kali Baru, Sasra, menyebutkan bahwa sebanyak 135 KK terdampak, dengan ketinggian air mencapai 60 cm yang merendam rumah-rumah warga.
“Kami sangat berterima kasih. Banjir ini cukup parah. Bantuan dari Dinas Sosial sangat membantu untuk kebutuhan harian warga,” ucap Sasra.
Ia menambahkan bahwa penyebab utama banjir adalah luapan air dari hulu yang tersumbat sampah serta keberadaan pipa kabel yang terlalu dangkal.
“Kami harap saluran air bisa diperlebar dan kabel ditanam di bawah tanah agar aliran lancar,” imbuhnya.
Sementara itu, di wilayah RW 04 Gerem Raya, Ketua RW Kasdi Eko Saputro melaporkan adanya 352 KK terdampak, dengan 20 rumah mengalami dampak serius. Bahkan air sempat mencapai 1 meter di lorong-lorong sempit akibat gorong-gorong yang tersumbat oleh bantal bekas.
“Kami tidak melihat isinya, yang penting perhatian dari pemerintah, khususnya Dinsos. Ini sangat berarti bagi warga kami,” tuturnya.
Masyarakat kini berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Mereka menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur saluran air dan keterlibatan perusahaan sekitar dalam upaya mitigasi bencana ke depan.















