CILEGON, RUBRIKBANTEN – Insiden flaring yang disertai kepulan asap pekat dari kawasan industri PT Lotte kembali menjadi sorotan. Masyarakat sekitar mengaku resah dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terutama terkait kualitas udara yang semakin memburuk.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Sabri, mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengumpulan data terkait aduan masyarakat pasca-insiden tersebut.
“Iyah, kita baru ngumpulin keluhan masyarakatnya apa dari akibat flaring PT. Lotte,” ujarnya saat dikonfirmasi di Disnaker Cilegon, Selasa (3/6/2025).
Ketika ditanya soal kondisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Cilegon, Sabri menyebut bahwa alat pemantau ISPU tersedia dan menjadi acuan penting dalam memantau kualitas udara di kawasan industri ini.
“Alat ISPU di Cilegon kita ada. Kita juga pembandinglah,” katanya.
Namun, Sabri sempat menanggapi secara santai dan tidak biasa ketika ditanya soal kondisi lingkungan secara umum. “Kalau saya A+ atau A-. Dan tergantung guru yang cantik kan yak,” ucapnya sambil bercanda.
Pernyataan tersebut pun memunculkan pertanyaan dari publik terkait keseriusan pemerintah daerah dalam menangani isu lingkungan yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Warga berharap, DLH dan PT. Lotte segera mengambil langkah tegas dan transparan dalam mengungkap dampak riil dari aktivitas flaring tersebut, serta memberikan sanksi bila ditemukan pelanggaran lingkungan oleh pihak perusahaan.















