CILEGON, RUBRIKBANTEN – Memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April, Dewan Lingkungan Hidup Banten (DLHB) menyuarakan seruan keras kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kota Cilegon dan wilayah Banten lainnya, untuk lebih serius dalam menjaga dan merawat bumi.
Direktur Eksekutif DLHB, M. Ibrohim Aswadi, menyampaikan bahwa Cilegon sebagai pusat industrialisasi memegang tanggung jawab besar terhadap masa depan bumi. Ia mendesak seluruh pelaku industri untuk meningkatkan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan secara sungguh-sungguh dan luar biasa (extraordinary).
“Kita tidak bisa lagi menoleransi pencemaran, baik di darat, laut, maupun udara. Semua pelaku industri wajib patuh terhadap prinsip-prinsip pelestarian lingkungan,” tegasnya.
DLHB juga mendorong industri untuk segera beralih ke sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, air, panas bumi, gas, biomassa, dan biofuel. Langkah ini diyakini dapat meminimalisir dampak limbah dan polusi yang selama ini merusak lingkungan.
Lebih jauh, DLHB juga meminta pemerintah untuk memperluas zona hijau baik di daratan maupun di laut yang berfungsi sebagai paru-paru dunia. Selain itu, eksploitasi sumber daya alam seperti tanah, kayu, pasir laut, dan lainnya harus dikendalikan dengan ketat. Reboisasi pasca-eksploitasi menjadi langkah wajib dalam menata ulang ekosistem yang rusak.
“Kita tidak hanya menjaga bumi untuk hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang. Ini adalah tanggung jawab bersama, tidak bisa ditunda lagi,” tutup Aswadi.
Dengan seruan ini, DLHB berharap seluruh pihak pemerintah, industri, dan masyarakat bersatu dalam sebuah gerakan kolektif untuk menjaga keberlanjutan planet bumi yang menjadi satu-satunya rumah bagi umat manusia.
