Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialTeknologi

Srikandi PLN Berkebaya, Listrik Tetap Nyala: Perpaduan Anggun Budaya dan Transformasi Energi

599
×

Srikandi PLN Berkebaya, Listrik Tetap Nyala: Perpaduan Anggun Budaya dan Transformasi Energi

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dalam semangat memperingati Hari Kartini 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten menghadirkan pemandangan berbeda namun penuh makna—seluruh pegawai perempuan yang tergabung dalam Srikandi PLN tampil anggun mengenakan kebaya saat bekerja, termasuk saat memberikan layanan langsung kepada pelanggan. Kebaya, sebagai warisan budaya bangsa, menjadi simbol penghormatan atas peran perempuan dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk sektor ketenagalistrikan.

General Manager PLN UID Banten, Moch. Andy Adchaminoerdin (Andy Acha), menegaskan bahwa momen ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan bentuk nyata penghargaan terhadap nilai-nilai budaya, sekaligus penguatan komitmen PLN dalam transformasi energi nasional yang berlandaskan keberagaman dan inklusi.

“Transformasi energi bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal manusia. Perempuan memiliki peran penting dalam mendorong inovasi dan menjadi agen perubahan. Hari Kartini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan modernisasi bisa berjalan beriringan,” ujar Andy Acha.

Ia juga menyoroti bahwa kebaya yang dikenakan para Srikandi PLN bukan sekadar busana, tetapi mencerminkan filosofi pelayanan—yang rapi, santun, dan empatik.

Baca juga:  Kemenko Polkam dan Kemendagri “Bongkar Ulang” Tata Kelola Daerah: Siap Revisi UU Pemda Demi Pemerintahan yang Lebih Efektif dan Berkeadilan

“Penampilan adalah bagian dari etika pelayanan. Kebaya menjadi simbol bahwa kami melayani tidak hanya dengan keterampilan, tetapi juga dengan hati dan semangat budaya,” tambahnya.

Salah satu Srikandi PLN, Dhea Vani Safli, yang turun langsung ke lapangan dalam balutan kebaya, mengungkapkan kebanggaannya. Ia menyebutkan bahwa kebaya justru memberinya kepercayaan diri dan energi positif dalam menjalankan tugas.

“Respons pelanggan sangat luar biasa. Banyak yang mengapresiasi upaya PLN menjunjung budaya dalam layanan. Dengan kebaya, semangat kami makin tinggi untuk melayani pelanggan,” ungkap Dhea.

Dhea juga mengajak masyarakat untuk terus memanfaatkan aplikasi PLN Mobile, sebagai wujud transformasi digital layanan PLN yang memudahkan akses terhadap berbagai kebutuhan kelistrikan, mulai dari pengecekan tagihan hingga pelaporan gangguan.

“PLN Mobile adalah bagian dari komitmen kami dalam memberikan layanan cepat dan efisien. Lewat ponsel, semua bisa diakses kapan pun dan di mana pun,” ujarnya.

Melalui momentum ini, PLN UID Banten menegaskan bahwa perempuan tak hanya bisa menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik, tetapi juga mampu menyeimbangkan profesionalisme dan pelestarian budaya. Kebaya pun menjelma sebagai simbol kekuatan, keanggunan, dan kontribusi strategis perempuan Indonesia dalam mendukung energi masa depan yang berkelanjutan. (*)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan Rubrik Banten