SERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari ancaman obat dan makanan berbahaya. Dalam pertemuannya dengan jajaran Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Serang di Kantor Gubernur Banten KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (17/4/2025), Andra Soni menyatakan dukungan penuh terhadap berbagai program BPOM, termasuk edukasi dan pembinaan terhadap pelaku UMKM.
“Saya dukung upaya melindungi konsumen dan masyarakat,” tegas Andra Soni.
Dukungan tersebut tak hanya soal pengawasan produk, tapi juga menyentuh pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar semakin berdaya saing. Program edukasi “Aje Ngasal” turut mendapat apresiasi dari Gubernur karena dinilai efektif dalam menyosialisasikan penggunaan obat yang tepat kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala BBPOM Serang Mojaza Sirait atau yang akrab disapa Moses, memaparkan hasil pengawasan BBPOM selama bulan Ramadan 2025. Salah satu temuan mengkhawatirkan adalah masih beredarnya cincau berformalin di pasaran. Tindak lanjut pun dilakukan berupa penelusuran dan pembinaan terhadap produsen terkait.
“Kita berharap kesadaran warga masyarakat semakin baik,” ujarnya.
Guna mendongkrak daya saing UMKM, BBPOM Serang aktif mendampingi pelaku usaha untuk memperoleh Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Hasilnya, beberapa kuliner khas Banten seperti rabeg dan sate bandeng sudah berhasil mendapatkan izin edar dari BPOM.
Tak hanya pangan, Moses juga mengimbau masyarakat—terutama kaum ibu—untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk kosmetik secara online. Ia menekankan pentingnya memilih kosmetik berizin dan membelinya dari situs resmi atau official store.
Dengan sinergi antara Pemprov Banten dan BPOM, diharapkan produk lokal semakin aman, berkualitas, dan mampu bersaing secara nasional bahkan global.















