CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kebijakan pengalihan penyebrangan sepeda motor dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Pelindo Ciwandan menuai keluhan dari para pemudik. Minimnya informasi dan buruknya fasilitas di jalur alternatif membuat perjalanan mereka terasa semakin berat.
Budi, seorang pemudik asal Tangerang, menjadi salah satu korban kurangnya sosialisasi tersebut. Ia yang hendak pulang kampung ke Lampung Timur bersama istri dan dua anaknya, harus memutar balik kendaraannya menuju Pelabuhan Pelindo Ciwandan setelah tiba lebih dulu di Merak.
“Gak tau, makanya kami ke Pelabuhan Merak, tapi ketika di Merak kami disuruh ke sini (Pelabuhan Pelindo-red),” kata Budi saat ditemui pada Sabtu (24/05/2025).
Budi mengaku kecewa karena tidak ada petugas yang memberikan arahan jelas sejak dari jalur utama. Ia menilai informasi tentang pemindahan arus kendaraan roda dua sangat minim di lapangan.
“Gak ada petugas yang ngasih tau,” ujarnya.
Tak hanya soal informasi pelabuhan, Budi juga menyoroti kondisi Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang menjadi akses utama menuju Pelabuhan Pelindo. Menurutnya, jalanan yang berdebu membahayakan, terlebih saat membawa anak-anak.
“Iya, di jalan itu (JLS-red) masih ngebul jalannya, kasihan anak-anak saya,” keluhnya.
Padahal sebelumnya, Pemerintah Kota Cilegon menyatakan bahwa jalur JLS telah dibersihkan dari debu dan siap dilalui pemudik. Fakta di lapangan berkata lain, debu tebal masih beterbangan di sepanjang jalan.
Pemudik berharap pemerintah segera membenahi akses jalan dan memperjelas informasi terkait pengalihan pelabuhan. “Kasih petunjuk lah yang jelas, biar gak muter-muter kayak gini,” tutup Budi.















