SERANG, RUBRIKBANTEN – Desa Talaga yang dulunya dikenal sebagai “sungai sampah terpanjang di Indonesia” kini bertransformasi menjadi desa bersih yang menginspirasi banyak pihak. Perubahan luar biasa ini dimulai setelah kunjungan Gus Ipul, mantan Menteri Sosial RI, yang menyulut semangat warga untuk mengembalikan jati diri dan kehormatan desa mereka.
Desa yang selama bertahun-tahun tak pernah dikunjungi pejabat tinggi, kini bangkit dari keterpurukan. Kehadiran Gus Ipul saat peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) memberikan efek kejut yang menggerakkan seluruh lapisan masyarakat. Kini, sungai yang dulunya dipenuhi sampah berubah menjadi aliran air bersih yang menjadi kebanggaan warga.
Semangat gotong royong terus menyala. Minggu (5/1/2025), meskipun gerimis sejak pagi, warga Desa Talaga tetap berbondong-bondong turun ke sungai. Mulai pukul tujuh pagi hingga adzan dzuhur berkumandang, mereka bergotong royong membersihkan sungai yang kini mereka sebut “Sungai Gus Ipul.”
“Walaupun Gus Ipul sudah tak bersama kami, rasanya semangatnya tetap hidup di sini. Sungai ini seperti membawa ruh perjuangan beliau,” ungkap Syarif, RT 02 Desa Talaga.
Ahmad Duha, salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan bahwa perubahan tak hanya terjadi di sungai, tetapi juga di berbagai aspek lain. Masyarakat kini bersama-sama membangun masjid di tepi sungai, berharap bisa menyelesaikan pemasangan ubin granit sebelum Ramadhan, berkat bantuan dari Gubernur Banten terpilih, Andrasoni.
“Semangat warga ini membuktikan bahwa kunjungan Gus Ipul bukan sekadar seremonial. Ini adalah wujud nyata dari perubahan mentalitas masyarakat,” ujar Duha.
Lurah Desa Talaga, Embay, turut memberikan apresiasi atas kerja keras warganya. Ia menyebut gotong royong ini bukan hanya bentuk perayaan HKSN, melainkan komitmen jangka panjang untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Sungai Gus Ipul adalah aset alam yang harus kita jaga. Saya bangga melihat semangat warga yang tinggi. Ini harus jadi kebiasaan, bukan sekadar kegiatan sesaat,” ujar Embay.
Firdaus, Ketua Umum SMSI, yang hadir dalam kegiatan ini, juga memberikan dukungannya. Ia menyatakan Desa Talaga kini menjadi contoh nyata bagaimana kesadaran kolektif mampu mengubah wajah lingkungan.
Kini, Desa Talaga terus bersolek, bak gadis perawan yang menemukan jati dirinya. Transformasi desa ini menjadi bukti bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, seperti kesadaran untuk menjaga sungai tetap bersih. Masyarakat Talaga berharap semangat ini terus mengalir, seiring aliran air sungai yang kini menjadi lambang kebangkitan mereka. (Har/RB)















