Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaBisnisDaerahEkonomiKabupaten LebakKabupaten PandeglangKabupaten SerangKabupaten TangerangKota CilegonKota SerangKota TangerangPemerintahPendidikanSosialUMKM

Kopi Banten Mendunia: Dari Kaki Gunung Karang ke Pasar Ekspor

272
×

Kopi Banten Mendunia: Dari Kaki Gunung Karang ke Pasar Ekspor

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Penjabat Gubernur Banten, A Damenta, menegaskan bahwa kopi merupakan salah satu komoditas unggulan perkebunan di Banten. “Kita berharap budidaya kopi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar A Damenta usai menghadiri acara Meeting by Omset (MbO) dan meninjau langsung perkebunan kopi di Imah Kopi Banten, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang, Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Senin (17/2/2025).

Imah Kopi Banten menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Banten dalam membangun ekosistem kopi dari hulu ke hilir—mulai dari budidaya, pengolahan, hingga pemasaran. Dengan tagline “Seruput Kopi Banten, Rasa Nikmat, Aroma Kuat”, Imah Kopi Banten hadir sebagai hasil kolaborasi antara Pemprov Banten, Bank Indonesia Perwakilan Banten, serta masyarakat setempat.

A Damenta optimistis bahwa budidaya kopi di kawasan ini memiliki prospek cerah, terlebih dengan dukungan Imah Kopi Banten yang berlokasi di Kaki Gunung Karang—sentra utama produksi kopi di Banten. Ia berharap keberadaan Imah Kopi Banten tidak hanya memperkuat industri kopi lokal, tetapi juga berkembang menjadi destinasi ekowisata unggulan. “View-nya luar biasa indah, potensinya besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur Andra Soni Hapus Bea Balik Nama Kendaraan Kedua, Warga Diimbau Segera Manfaatkan

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauhid, mengungkapkan bahwa produksi kopi Banten saat ini mencapai 2.100 ton per tahun, dengan sepertiganya berasal dari kawasan Gunung Karang. Ia optimistis Kopi Banten bisa bersaing di pasar nasional maupun global, mengingat keunggulan utamanya—jenis Robusta dengan kadar kafein lebih rendah, menghasilkan rasa yang lebih soft dibanding Robusta dari daerah lain di Nusantara.

Keunggulan ini pun mulai dilirik pasar luar negeri. Manajer Imah Kopi Banten, Aan, mengungkapkan bahwa Kopi Banten sudah merambah ekspor. “Salah satu negara tujuan ekspor kami adalah Malaysia,” katanya.

 

Dengan potensi besar yang dimiliki Provinsi Banten, menjadikan Kopi Banten bukan sekadar minuman, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi dan kebanggaan daerah yang siap mendunia. (Lim/RB)

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *