CILEGON, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten kembali mempertegas komitmennya dalam menekan angka kemiskinan dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat. Wakil Gubernur (Wagub) Banten Achmad Dimyati Natakusumah menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Jaminan Sosial Keluarga senilai lebih dari Rp24,3 miliar kepada warga Banten.
Penyaluran dilakukan di Graha Bank Banten, Selasa (11/11/2025), memastikan seluruh distribusi berjalan non-tunai, transparan, dan tepat sasaran.
Wagub Dimyati menegaskan bahwa bantuan UEP dan Jaminan Sosial Keluarga merupakan program strategis untuk membangun kemandirian ekonomi, memperkuat daya tahan sosial, sekaligus mengurangi risiko kemiskinan dan stunting.
“Bantuan sosial ini bagian dari amal kebaikan pemerintah. Ini instrumen penting untuk menciptakan peluang usaha dan mengurangi risiko sosial ekonomi keluarga,” ujar Dimyati.
Tahun ini, UEP menyasar 2.450 keluarga, masing-masing menerima Rp2 juta untuk modal usaha. Sementara Jaminan Sosial Keluarga diberikan kepada 33.000 keluarga, dengan anggaran mencapai Rp19 miliar, termasuk dukungan gizi untuk anak-anak.
Dalam sambutannya, Dimyati mengingatkan secara lugas agar bantuan UEP tidak disalahgunakan.
“Dua juta rupiah ini jangan dipakai beli sepeda atau telepon genggam. Jadikan modal usaha buat kue, kerajinan, jualan bakso, sate, donat. Kalau diputar, manfaatnya besar,” tegasnya.
Wagub juga menekankan bahwa 95 persen penerima UEP adalah perempuan, terutama ibu rumah tangga. Menurutnya, perempuan terbukti lebih amanah dan lebih stabil dalam menjaga ekonomi rumah tangga.
“Kalau ibu-ibu kuat dan mandiri, keluarga tidak stres. Mereka yang memegang ekonomi justru memperkuat ketahanan keluarga,” tuturnya.
Selain modal usaha, Jaminan Sosial Keluarga juga menyasar penguatan gizi anak untuk menekan angka stunting dan gizi buruk.
Dimyati juga melayangkan peringatan keras terhadap potensi pungutan liar atau pemotongan bantuan.
“Bantuan sudah kecil, kalau dipotong lagi itu zalim. Tidak boleh ada pungli. Bantuan harus sampai penuh ke tangan penerima,” tegasnya.
Penyaluran melalui Bank Banten dipilih untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah, sekaligus memperkuat ekosistem perbankan daerah.
Penyerahan simbolis diberikan langsung kepada sejumlah penerima manfaat seperti Depi Khairaini, Manawiyah, Yumiati, serta penerima UEP lainnya seperti Androi, Abdul Hayi, dan Sutariah.
Wagub berharap bantuan ini menjadi “bola salju” yang terus membesar, menciptakan gelombang pelaku usaha baru yang mampu menggerakkan ekonomi Banten dari level keluarga.















