CILEGON, RUBRIKBANTEN — Pemerintah Kota Cilegon melalui Dinas Sosial kembali menyalurkan Program Santunan Kematian untuk tahun anggaran 2025. Bantuan yang diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu ini resmi diberikan kepada 200 ahli waris, setelah melalui proses verifikasi ketat demi memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial Kota Cilegon, Damanhuri, menjelaskan bahwa awalnya terdapat sekitar 240 pengajuan, namun setelah proses verifikasi berlapis, jumlah tersebut menyusut menjadi 200 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyusutan itu terjadi karena ditemukan 40 pengajuan yang dinilai sudah masuk kategori mampu.
“Setelah beberapa kali dilakukan survei dan verifikasi, ditemukan bahwa sebagian pengaju ternyata keluarganya dalam kondisi mapan. Karena program ini diperuntukkan bagi warga kurang mampu, maka mereka tereliminasi,” jelas Damanhuri.
Setiap ahli waris menerima santunan sebesar Rp2 juta, yang diprioritaskan untuk membantu proses pengurusan jenazah serta kebutuhan mendesak lainnya. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp400 juta, bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kota Cilegon.
“Alhamdulillah anggaran BTT disetujui BPKD dan meski sudah masuk Desember, bantuan tetap bisa dicairkan,” kata Damanhuri.
Ia menegaskan bahwa proses validasi dilakukan mulai dari pengajuan keluarga, pengecekan oleh pendamping, hingga konfirmasi pihak kelurahan. Tujuannya agar tak ada warga mampu yang ikut memanfaatkan program untuk kaum miskin.
Program ini tidak hanya meringankan beban keluarga yang mengalami musibah, tetapi juga menjadi pengingat bagi publik bahwa bantuan pemerintah harus digunakan dengan penuh tanggung jawab, jujur, dan sesuai kebutuhan.
Damanhuri berharap masyarakat turut membantu pemerintah dengan memberikan data yang benar, sehingga bantuan seperti ini benar-benar menyentuh warga yang paling membutuhkan.
