CILEGON, RUBRIKBANTEN – Menyongsong perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota Cilegon bergerak cepat mengantisipasi potensi lonjakan harga. Wali Kota Cilegon, Robinsar, menegaskan bahwa sejumlah program strategis telah disiapkan untuk menekan laju inflasi. Hal tersebut ia sampaikan dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon di Aula Setda II, Selasa (18/11/2025).
“Kita sudah siapkan beberapa program, salah satunya pengecekan langsung ke pasar untuk memastikan ketersediaan stok pangan agar harga tetap stabil dan pasokan barang terjaga,” ujar Robinsar.
Menurutnya, komoditas pangan masih menjadi tekanan utama inflasi tahun ini, terutama cabai yang menjadi penyumbang dominan. Sementara itu, bawang diprediksi berpotensi menjadi pemicu inflasi pada tahun 2026. “Secara nasional, seperti disampaikan Bank Indonesia, emas masih menjadi penyumbang inflasi terbesar. Untuk pangan, cabai masih sangat dominan tahun ini, dan tahun depan bawang berpotensi meningkat,” jelasnya.
Untuk menekan ketergantungan pasokan dari luar daerah, Robinsar mendorong gerakan menanam cabai di kalangan masyarakat, PKK, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). “Saya harap gerakan ini bisa menjaga ketersediaan cabai di Kota Cilegon, sehingga ketergantungan pasokan luar bisa dikurangi,” katanya.
Robinsar juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi Cilegon saat ini berada dalam kategori stabil. “Per Oktober, inflasi kita tercatat 2,57 persen, lebih rendah dari inflasi Provinsi Banten yang mencapai 2,75 persen. Ini menempatkan Cilegon sebagai daerah dengan inflasi terendah kedua di Banten,” tegasnya.
Ia memastikan seluruh langkah pengendalian inflasi yang telah berjalan akan terus diperkuat. Robinsar juga meminta seluruh instansi terkait meningkatkan ketahanan pangan agar stabilitas harga terjaga hingga akhir tahun. “Kami akan terus perkuat langkah yang telah berjalan. Saya berharap seluruh OPD dapat terus meningkatkan ketahanan pangan agar harga tetap stabil,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Banten, Rawindra Ardiansyah, mengapresiasi perhatian serius Pemerintah Kota Cilegon terhadap pengendalian inflasi. “Kehadiran kepala daerah dalam forum ini menjadi sinyal positif bagi kemajuan TPID. Pertemuan hari ini fokus pada kesiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Kami berharap setiap OPD dapat menyampaikan laporan terkait stok, keamanan pasokan, keterjangkauan harga, serta komunikasi kebijakan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Rawindra turut menyoroti kondisi inflasi yang dinilai masih terkendali. “Di Banten, inflasi hingga Oktober berada di bawah angka nasional. Emas perhiasan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar lebih dari setahun terakhir. Selama kondisi global belum stabil, masyarakat cenderung memilih instrumen yang dianggap aman,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah tersebut, Pemerintah Kota Cilegon optimis mampu menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan kesiapan menghadapi momentum Nataru, sekaligus melindungi daya beli masyarakat.















