PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN — Gubernur Banten Andra Soni kembali menunjukkan kepemimpinannya yang responsif dan dekat dengan rakyat. Kali ini, ia menyerap langsung aspirasi masyarakat pesisir di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Kamis (30/10/2025).
Aspirasi datang dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari nelayan tradisional, komunitas bank sampah Gen Z, pengawas sumber daya laut, hingga Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Seluruhnya berharap dukungan nyata pemerintah dalam meningkatkan kegiatan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian laut.
Kunjungan tersebut dilakukan usai kegiatan Penenggelaman Apartemen Ikan dan Pengkayaan Terumbu Karang, sebagai bentuk komitmen bersama memulihkan habitat laut serta memperkaya ekosistem karang agar ikan dapat berkembang biak secara aman dan berkelanjutan.
Dalam sesi dialog hangat, Jupri (63), seorang nelayan senior, menyampaikan keluh kesah bahwa para nelayan di Sukarame belum memiliki kapal sendiri dan masih bergantung pada pemilik kapal atau bekerja sebagai buruh. Ia mengusulkan bantuan perahu 12 meter lengkap dengan mesin seperti nelayan di wilayah Carita pada umumnya, dengan kisaran harga sekitar Rp60 juta per unit.
Sementara itu, dari kelompok pengawas sumber daya laut, muncul aspirasi terkait kebutuhan alat selam guna mendukung pengawasan ekosistem bawah laut. Komunitas bank sampah Gen Z juga mengajukan permintaan kendaraan cator agar kegiatan pengangkutan sampah berjalan lebih lancar. Adapun Pokdarwis meminta bibit mangrove untuk ditanam di sejumlah titik konservasi.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan, Gubernur Andra Soni langsung memberi solusi konkret.
Ia meminta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten untuk segera mengalokasikan anggaran pengadaan perahu dengan spesifikasi sesuai kebutuhan nelayan. Bantuan akan disalurkan melalui kelompok nelayan resmi yang sudah terdata.
“Nanti didata aja ada berapa kelompok nelayan di Kecamatan Carita ini,” ujar Andra Soni.
Untuk aspirasi bank sampah Gen Z, Gubernur Andra Soni menugaskan agar proposal pengadaan kendaraan cator diajukan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten. Ia menegaskan bahwa anggaran untuk fasilitas tersebut tersedia setiap tahun.
“Pak Kadis DLHK ada kan? Nanti tolong dibantu. Termasuk juga untuk bantuan bibit mangrove, itu ada di DLHK, silakan ajukan saja proposalnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DKP Provinsi Banten, Eli Susiyanti, menambahkan bahwa bantuan alat selam akan diberikan dengan sistem pinjam pakai agar perawatan alat tetap terjaga.
“Nanti kita akan pinjamkan, karena itu membutuhkan perawatan yang baik,” jelas Eli.
Mendengar solusi langsung dari Gubernur, wajah para nelayan dan warga pesisir tampak sumringah. Mereka mengaku puas dengan respons cepat dan komitmen nyata pemerintah daerah dalam menindaklanjuti aspirasi mereka.
“Masih ada nggak? Kalau tidak kita cukupkan,” tutup Andra Soni sembari tersenyum, memastikan semua aspirasi tersampaikan.
Langkah cepat Gubernur Andra Soni ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir bukan hanya mendengar, tapi juga bertindak. Dengan kolaborasi lintas sektor, harapannya kesejahteraan masyarakat pesisir Carita akan semakin meningkat seiring terjaganya kelestarian laut Banten.















