JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Suara lantang penuh semangat menggaung dari arena Musyawarah Besar (Mubes) ke-XI Pemuda Pancasila di Jakarta, Senin (27/10/2025). Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan komitmen organisasinya untuk bergerak aktif mewujudkan Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam bidang ketahanan pangan, program makan bergizi nasional, serta penguatan ekonomi rakyat melalui Koperasi Merah Putih.
“Asta Cita bukan sekadar dokumen visi politik, tetapi arah baru pembangunan bangsa. Dengan jaringan struktural hingga ke tingkat desa, Pemuda Pancasila siap menjadi motor sosial yang memastikan program Presiden Prabowo benar-benar menyentuh kehidupan rakyat di akar rumput,” tegas Bamsoet di hadapan ribuan kader.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, Wakil Ketua MPR RI Yorrys Raweyai dan Abcandra Akbar, Ketum FKPPI Pontjo Sutowo, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, serta mantan Ketua DPR RI Agung Laksono.
Dalam paparannya, Bamsoet mengungkap data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan peningkatan signifikan di sektor pangan nasional. Produksi beras tahun 2025 mencapai lebih dari 54 juta ton gabah kering giling, naik 3,2 persen dari tahun sebelumnya. Produksi jagung juga meningkat menjadi 24,6 juta ton, sementara produktivitas kedelai masih tertinggal di angka 278 ribu ton.
Namun, di sisi lain, angka stunting nasional masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting berada di 19,8 persen, turun dari 21,6 persen pada 2022, tetapi masih jauh dari target 14 persen pada 2029.
“Ini bukan sekadar urusan gizi. Ini persoalan kedaulatan bangsa. Anak-anak yang kekurangan gizi hari ini adalah produktivitas yang hilang di masa depan,” tegas Bamsoet dengan nada serius.
Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan KADIN Indonesia, Bamsoet menilai peran Pemuda Pancasila akan sangat strategis dalam memperkuat rantai distribusi pangan nasional. Ia mengusulkan pembentukan ‘Gudang Gizi Desa’, yaitu pusat penyimpanan dan distribusi bahan pangan lokal yang terkoneksi langsung dengan dapur sekolah dan posyandu.
“Kami punya kader di setiap wilayah yang bisa bergerak cepat. Melalui Gudang Gizi Desa, Pemuda Pancasila akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan Koperasi Merah Putih untuk memastikan bahan pangan segar selalu tersedia di tingkat lokal,” jelas Bamsoet.
Lebih lanjut, Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran ini menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dan transparansi publik agar program nasional seperti makan bergizi gratis tidak kehilangan kredibilitas di mata masyarakat.
“Ketahanan pangan bukan urusan kementerian semata. Ini urusan seluruh bangsa. Pemuda Pancasila siap berada di garis depan untuk memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan berdaya saing,” pungkas Bamsoet.















