Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahEkonomiKementerianNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosialTeknologi

PLN Pimpin Integrasi Listrik Hijau ASEAN: Menuju Era Ketahanan Energi dan Net Zero Emissions 2050

276
×

PLN Pimpin Integrasi Listrik Hijau ASEAN: Menuju Era Ketahanan Energi dan Net Zero Emissions 2050

Sebarkan artikel ini

RUBRIKBANTEN – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendorong terwujudnya sistem kelistrikan hijau lintas negara di kawasan Asia Tenggara melalui pembangunan ASEAN Power Grid. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat tercapainya target Net Zero Emissions (NZE).

Komitmen tersebut ditegaskan dalam agenda The 41st Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Council Meeting yang digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/10/2025).

Executive Director ASEAN Centre for Energy (ACE), Ir. Ts. Abdul Razid Dawood, menilai ASEAN Power Grid merupakan tonggak penting menuju integrasi energi kawasan. Program ini, kata dia, akan membuka akses yang lebih luas terhadap energi bersih, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh negara anggota ASEAN.

“ASEAN Power Grid ini akan meningkatkan ketahanan energi bagi semua negara anggota ASEAN. Kita juga harus memastikan keterjangkauan dan keberlanjutan energi demi penurunan emisi karbon,” ujar Razid.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, menjelaskan bahwa hasil pertemuan HAPUA kali ini akan menjadi fondasi penting dalam merumuskan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030, khususnya terkait program ASEAN Power Grid.

Baca juga:  Terseret Ombak Maut di Pantai Anyer, Remaja Asal Serang Hilang Saat Berenang

“Fase baru ini menekankan kerja sama lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta transformasi energi yang adil dan inklusif,” kata Wanhar.

Ia menambahkan, dalam 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) mendatang, para Menteri Energi ASEAN akan menandatangani dan mengesahkan The Enhanced Memorandum of Understanding of ASEAN Power Grid sebagai landasan kerja sama energi lintas negara yang lebih kuat.

Di sisi lain, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa Indonesia tengah menjalankan transformasi besar menuju swasembada energi yang berkelanjutan.

“Kami ditugaskan oleh pemerintah untuk menyediakan energi yang terjangkau dan andal, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Energi yang terjangkau akan mengundang investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” jelas Darmawan.

Menurutnya, hingga 2034, Indonesia akan menambah kapasitas pembangkit baru sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan 76 persen di antaranya berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Meski memiliki potensi besar, Indonesia dihadapkan pada tantangan ketidaksesuaian antara lokasi sumber daya EBT dengan pusat permintaan listrik.

Baca juga:  Sekretaris DKPP Serang Raih Gelar Doktor Ilmu Pertanian, Dorong Kabupaten Jadi Pusat Benih Kedelai Nasional

Untuk itu, Darmawan menyebut jaringan listrik interkoneksi ASEAN akan menjadi solusi strategis untuk berbagi energi dan memperkuat ketahanan sistem kelistrikan regional.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Jalan ke depan adalah kolaborasi  strategi, teknologi, investasi  baik domestik, regional, maupun internasional,” tegas Darmawan.

Melalui ASEAN Power Grid, Indonesia dan negara-negara ASEAN bertekad membangun masa depan energi bersih, tangguh, dan inklusif menuju kawasan Asia Tenggara yang berdaya saing global.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *