Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaBisnisDaerahEkonomiKementerianKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanSosial

Cilegon Tembus Investasi Rp9,9 Triliun, Pembangunan JLU Jadi Penopang Ekonomi Daerah

350
×

Cilegon Tembus Investasi Rp9,9 Triliun, Pembangunan JLU Jadi Penopang Ekonomi Daerah

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Kota Cilegon kembali menunjukkan taringnya sebagai salah satu pusat investasi terbesar di Provinsi Banten. Hingga triwulan III (TW III) tahun 2025, realisasi investasi di Kota Baja ini telah mencapai Rp9,9 triliun atau sekitar 12,8 persen dari target tahunan sebesar Rp17 triliun. Capaian ini menempatkan Cilegon sebagai 10 besar kota/kabupaten dengan investasi terbesar di Indonesia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTMPTSP) Kota Cilegon Hayati Nufus menjelaskan, investasi yang masuk didominasi sektor industri logam dasar, kimia, dan farmasi yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi Cilegon. “Untuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA), hingga TW III tercatat Rp2,84 triliun dan menjadi nomor satu se-Banten. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp805 miliar dan berada di peringkat lima se-Banten. Jika digabungkan, total PMA dan PMDN mencapai Rp3,645 triliun dan menempatkan Cilegon di posisi empat se-Banten,” paparnya, Kamis (25/9/2025).

Sebelumnya, pada semester I 2025, Cilegon juga mencatat kinerja positif dengan realisasi investasi Rp9,87 triliun, terdiri dari PMA Rp7,75 triliun (nomor dua se-Banten) dan PMDN Rp2,11 triliun (nomor lima se-Banten).

Baca juga:  Robinsar: Semua Jalan Kota Cilegon Wajib Beton, Bukan Aspal

Pembangunan JLU Jadi Magnet Investor

Menurut Hayati, salah satu faktor pendorong tingginya investasi adalah proyek pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) yang terus dikebut. Kehadiran JLU dinilai strategis karena akan memperlancar konektivitas kawasan industri dan pelabuhan, sehingga menarik minat investor besar.

“Pembangunan JLU memberi keyakinan kepada investor bahwa akses distribusi dan logistik di Cilegon akan semakin efisien. Ini menjadi magnet penting selain kekuatan sektor industri yang sudah mapan,” ungkapnya.

Waspadai Dampak Keuangan Daerah

Meski pertumbuhan investasi membawa dampak positif, Hayati mengingatkan pemerintah daerah agar tetap berhati-hati dalam melakukan pembiayaan pembangunan, termasuk jika menggunakan skema peminjaman dana.

“Dampak yang bisa terjadi antara lain penambahan utang daerah, penurunan kapasitas fiskal, peningkatan beban anggaran, risiko gagal menerima kembali dana, hingga peningkatan risiko keuangan,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya memastikan peminjaman dana dilakukan sesuai aturan agar penggunaannya memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan tidak menimbulkan masalah keuangan di masa depan.

“Prinsip kehati-hatian harus dijaga, supaya pembangunan seperti JLU benar-benar menjadi investasi jangka panjang, bukan beban fiskal,” pungkasnya.

Baca juga:  Operasi Lilin Dimulai! Polres Cilegon Siapkan Pengamanan Total untuk Natal–Tahun Baru 2025/2026

Dengan capaian ini, Pemkot Cilegon optimistis target investasi Rp17 triliun pada 2025 dapat tercapai, terutama dengan dukungan sektor industri logam dasar dan kimia yang terus berkembang serta percepatan pembangunan infrastruktur strategis seperti JLU.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *