TANGERANG, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur Banten Ahmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa permainan catur bukan sekadar olahraga adu strategi, melainkan cermin kehidupan dan kepemimpinan. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Pekan Olahraga Catur antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Gedung Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, Selasa (12/8/2025).
“Dalam catur, langkah pertama adalah berpikir dan memiliki rencana, bukan hanya strategi jangka pendek, tapi juga visi jangka panjang,” ujar Dimyati.
Ia mengibaratkan bidak Raja sebagai pemimpin daerah yang menjadi pusat permainan—jika raja tumbang, permainan berakhir. Karenanya, kata Dimyati, reputasi dan keberhasilan pemimpin harus dijaga bersama oleh seluruh perangkat daerah.
“Pion, kuda, gajah, dan benteng melambangkan perangkat daerah yang punya peran berbeda tapi saling bergantung. Bahkan pion yang sederhana pun bisa berkembang menjadi tokoh penting, layaknya pejabat yang berkarier dari bawah hingga puncak kepemimpinan,” tambahnya.
Bagi Dimyati, warna putih dan hitam di papan catur melambangkan dua sisi kehidupan—baik dan buruk—yang harus dihadapi dengan kebijaksanaan. Fokus, kewaspadaan, ilmu, jaringan, dan mentor menjadi kunci untuk menang, baik di atas papan catur maupun di panggung pemerintahan.
“Kalau kalah, jangan menyerah. Ubah strategi. Seperti di pemerintahan, kerja sama dan saling melindungi adalah kunci kemenangan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disporabudpar Kabupaten Tangerang Ratih Rahmawati mengapresiasi antusiasme peserta dalam lomba catur tahun ini. “Alhamdulillah, minat peserta luar biasa, apalagi dengan kehadiran Pak Wagub yang memang hobi bermain catur. Semoga tahun depan semakin semarak,” ujarnya.
Selain catur, Pekan Olahraga Pegawai Kabupaten Tangerang 2025 juga mempertandingkan bulu tangkis, sepak bola, tenis lapangan, dan tenis meja.















