PANDEGLANG, RUBRIKBANTEN – Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) dramatis di perairan Pulau Tinjil, Kabupaten Pandeglang, akhirnya berakhir manis. Tujuh Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Ikan Cakalang asal Pekalongan yang sempat dinyatakan hilang dalam insiden Man Over Board (MOB) berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banten, Al Amrad, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa operasi resmi ditutup setelah seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Insiden tersebut terjadi di titik koordinat 6°57’5.75″S 105°38’4.10″E, memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang bekerja tanpa lelah selama dua hari.
Identitas tujuh ABK yang berhasil diselamatkan antara lain:
- Satrio (35)
- Restu (19)
- Aldi (23)
- Bayu (21)
- Amat (25)
- Ari (23)
- Amin (28)
Pencarian dimulai sejak pagi hari pukul 07.00 WIB. Ketegangan sempat meningkat saat pukul 11.30 WIB tim menerima laporan penemuan jenazah di pesisir Pulau Tinjil. Jenazah yang belum teridentifikasi itu dievakuasi oleh regu dari Pelabuhan Binuangeun dan kini dalam penanganan Tim Inafis Polres Cilegon sebagai “Mr. X”.
Namun, angin segar datang pada pukul 13.00 WIB, saat dua dari tujuh korban terlihat selamat di sekitar Tanjung Lesung. Temuan ini dikonfirmasi pukul 16.00 WIB, ketika keduanya telah berada di Polsek Panimbang dalam kondisi aman.
Setelah seluruh ABK ditemukan, pada pukul 21.00 WIB dilakukan debriefing yang menandai penutupan resmi operasi SAR.
Kepala Kantor SAR Banten Al Amrad menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk tim gabungan dari TNI, Polri, nelayan setempat, dan relawan. “Kami bangga dan bersyukur atas kerja sama yang luar biasa. Ini adalah bukti bahwa semboyan kami ‘Satu Jiwa Satu Rasa We Are Family Profesional, Modern, Teruji bukan sekadar slogan,” tegasnya.
Operasi ini tak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjadi simbol kuat sinergi kemanusiaan di tengah gelombang laut yang tak kenal ampun.















