CILEGON, RUBRIKBANTEN – Isu beras oplosan yang sempat menggegerkan publik ternyata tak berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli di Pasar Kranggot, Cilegon. Para pedagang tetap melayani konsumen seperti biasa, bahkan menyebut penjualan masih berjalan stabil.
Pak Taufik, salah satu pemilik toko beras di pasar tersebut, mengaku tak merasakan gejolak berarti dari isu yang mencuat belakangan ini.
“Kalau beras oplosan itu enggak ada sih, masih sama saja,” ujarnya saat ditemui, Rabu (30/7).
Meski demikian, ia membenarkan adanya kenaikan harga pada sejumlah jenis beras lokal. Kenaikan tersebut berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000 per karung, tergantung kualitas dan jenisnya.
“Ada yang Rp320 ribu, Rp330 ribu, paling tinggi Rp340 ribu. Naiknya sekitar Rp10 ribu dari biasanya,” jelasnya.
Taufik menegaskan bahwa tingkat pembelian konsumen masih stabil. Ia bersyukur karena meskipun isu sempat merebak, para pelanggan tetap percaya dan datang membeli beras seperti biasa.
“Alhamdulillah, masih stabil. Cukup lah buat makan sekeluarga,” tambahnya dengan senyum optimis.
Para pedagang berharap pemerintah dan pihak terkait dapat terus menjaga keamanan pangan serta memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat agar kepercayaan konsumen tidak luntur.















