CIEGON, RUBRIKBANTEN — Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ni Luh Enik Ermawati, yang akrab disapa Ni Luh Puspa, memberikan sorotan tajam terhadap kondisi pariwisata di Provinsi Banten. Ia menilai tingkat kesadaran wisata masyarakat setempat masih tergolong rendah, meski daerah ini dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengunjungi Pelabuhan Merak, usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Wisata. Dari Merak, Ni Luh Puspa melanjutkan perjalanan ke Carita, salah satu destinasi wisata favorit masyarakat saat musim libur Lebaran.
“Banten punya alam yang indah, tapi banyak potensi yang tidak dimanfaatkan maksimal karena rendahnya kesadaran wisata masyarakat,” ujar Ni Luh Puspa, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pariwisata saja tidak cukup. Sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam pengembangan sektor ini. Ia menegaskan, kemajuan pariwisata sangat bergantung pada keterlibatan dan kesadaran masyarakat setempat.
“Pariwisata kekuatannya ada di masyarakatnya. Kalau masyarakat tidak memiliki kesadaran wisata, akan sulit untuk berkembang,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ni Luh Puspa juga menanggapi kebijakan pemerintah terkait larangan study tour keluar daerah. Ia menyebut, pemerintah telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait kebijakan tersebut.
“Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pariwisata daerah bisa lebih berkembang dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia berharap, kebijakan tersebut menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih mencintai dan mengeksplorasi potensi wisata di daerah sendiri.
“Mudah-mudahan kebijakan ini bisa menggerakkan wisata di wilayah masing-masing, sehingga masyarakat tetap bisa berwisata di daerahnya sendiri,” pungkas Ni Luh Puspa. (*)















