Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKementerianKota SerangNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Wagub Banten Bongkar Pola Lama: Anak Diajari Al-Qur’an Harus Gembira, Bukan Tertekan

129
×

Wagub Banten Bongkar Pola Lama: Anak Diajari Al-Qur’an Harus Gembira, Bukan Tertekan

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menegaskan bahwa pembelajaran Al-Qur’an bagi anak usia dini tidak boleh lagi dilakukan dengan cara kaku dan menekan. Menurutnya, metode yang menyenangkan, penuh kasih sayang, dan ramah anak menjadi kunci utama dalam menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak usia emas.

Penegasan itu disampaikan Dimyati saat membuka Pembinaan dan Pelatihan Guru Metode Tajwid Gembira dan Metode Menulis Uktub bagi guru TPQ, TKQ, dan PAUDQU se-Provinsi Banten di Aula Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Banten, Kamis (25/12/2025).

Kegiatan yang mengusung tema “Gembira dan Tersenyum dalam Melayani Menuju Insan Qur’ani” ini dinilai sebagai langkah strategis Pemerintah Provinsi Banten dalam memperkuat fondasi pendidikan Al-Qur’an melalui peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga pendidik.

Dimyati menekankan bahwa TPQ, TKQ, dan PAUDQU menyasar masa golden age, periode krusial pembentukan karakter anak. Karena itu, pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan dunia anak, bukan sebaliknya.

“Anak-anak jangan dipaksa dengan metode yang membuat mereka takut. Al-Qur’an harus diperkenalkan dengan rasa senang, bukan tekanan,” tegas Dimyati.

Baca juga:  Dugaan Listrik Ilegal Tewaskan Warga di Cihara, PLN Malingping Gerak Cepat Amankan Lokasi Tambang Bodong

Ia menyebut para guru Al-Qur’an memiliki peran mulia karena mengajarkan ilmu yang pahalanya terus mengalir. Bukan sekadar kemampuan membaca, namun juga pembentukan akhlak dan nilai kehidupan sesuai tuntunan sunah.

“Yang diajarkan bukan hanya huruf dan tajwid, tetapi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan pembentuk karakter,” ujarnya.

Menurut Dimyati, metode belajar sambil bermain terbukti mampu menghidupkan suasana kelas sekaligus menumbuhkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an. Peran guru dan orang tua, kata dia, menjadi faktor penentu dalam mencetak generasi saleh dan berpegang teguh pada nilai agama.

“Al-Qur’an dan hadis adalah kompas kehidupan. Nilai ini harus ditanamkan sejak dini agar anak punya pegangan kuat di masa depan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, Amrullah, mengapresiasi komitmen Pemprov Banten dalam memperkuat pendidikan keagamaan melalui pembinaan guru Al-Qur’an.

“TPQ dan PAUDQU adalah garda terdepan pendidikan keagamaan. Guru harus dibekali metode yang tepat agar pembelajaran berjalan efektif dan berkelanjutan,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Pendidik Al-Qur’an (IPQ) Provinsi Banten, Muhammad Supi AR. Ia berharap pelatihan semacam ini dapat dilakukan secara rutin demi meningkatkan kualitas dan standarisasi pendidikan Al-Qur’an di Banten.

Baca juga:  Gubernur Andra Soni Blak-blakan: Pembangunan Banten Harus Langsung Menyentuh Rakyat

“Ini langkah penting untuk memastikan pendidikan Al-Qur’an di Banten semakin berkualitas dan terarah,” pungkasnya.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *