Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BantenBeritaDaerahEkonomiKabupaten SerangKementerianKesehatanOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

Serius Tekan Stunting dan Kematian Ibu-Bayi, Pemkab Serang Siapkan Kader Tangguh Sambut Indonesia Emas 2045

315
×

Serius Tekan Stunting dan Kematian Ibu-Bayi, Pemkab Serang Siapkan Kader Tangguh Sambut Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

SERANG, RUBRIKBANTEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus menggenjot upaya menekan angka stunting serta angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). Salah satu langkah nyata yang ditempuh adalah menggelar Penguatan Pelaksanaan Tumbuh Kembang bagi kader Posyandu dan Taman Pemulihan Gizi (TPG) se-Kabupaten Serang. Kegiatan ini berlangsung di Aula Tb. Suwandi, Senin (28/4/2025).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinkes Kabupaten Serang, Enik Ukmawati, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan kader dalam mendukung tumbuh kembang balita di masyarakat. Sebanyak tiga kader dari 31 puskesmas diundang untuk mengikuti pelatihan tersebut.

“Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan pengetahuan para kader terkait dengan tumbuh kembang,” ujar Enik di sela kegiatan.

Enik menyebutkan, materi awal yang diberikan berfokus pada pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Serang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Harapannya, tidak ada lagi kasus stunting baru, serta angka kematian ibu dan bayi dapat terus ditekan, dimulai dari penyelesaian masalah gizi yang ada di masyarakat,” terangnya.

Baca juga:  Musisi Cilegon Bersatu: Rumah Musisi Jadi Mesin Penggerak Industri Musik Lokal ke Level Nasional

Dengan meningkatkan kompetensi kader Posyandu dan TPG, Enik optimistis persoalan gizi buruk, berat badan anak kurang, hingga stunting di Kabupaten Serang bisa diintervensi lebih efektif.

“Melalui tata kelola gizi yang baik dan peran aktif kader, kami berharap ke depan tidak ada lagi stunting, gizi buruk, dan kematian ibu serta bayi,” tegasnya.

Berdasarkan data e-PPGBM Dinkes Kabupaten Serang, prevalensi balita stunting terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yakni dari 24,09 persen pada 2018 menjadi hanya 3,35 persen pada 2024.
Sementara itu, data dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan prevalensi stunting di Kabupaten Serang turun signifikan dari 39,43 persen pada 2019 menjadi 23,9 persen pada 2023. Data untuk 2024 masih menunggu rilis resmi pemerintah pusat.

Di sisi lain, angka kematian ibu pasca persalinan juga menunjukkan tren positif. Dari 54 kasus pada 2022, menurun menjadi 34 pada 2023, dan hingga Oktober 2024 hanya tercatat 21 kasus. Untuk angka kematian bayi, tercatat 200 bayi meninggal pada 2023, dan turun menjadi 106 bayi di tahun 2024.

Baca juga:  Andra Soni Luncurkan Sekolah Gratis Se-Banten: Siswa Bebas Bayar, Ijazah Tak Lagi Ditahan

Pemkab Serang optimistis dengan berbagai upaya yang dilakukan, target Indonesia Emas 2045 dengan SDM sehat, cerdas, dan unggul bisa tercapai.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *