CILEGON, RUBRIKBANTEN – Dalam dua bulan terakhir di tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat ratusan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah Kecamatan Grogol dan Pulo Merak. Hal ini diungkapkan oleh Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cilegon, Tatang Priatna.
“Kasus ISPA di Cilegon mengalami peningkatan yang cukup signifikan, khususnya di Kecamatan Grogol,” ujar Tatang.
Menurut Tatang, penyebab utama meningkatnya kasus ISPA ini berkaitan dengan faktor lingkungan seperti polusi udara dari kendaraan dan pabrik, serta rendahnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga.
“Di Kecamatan Grogol, selama bulan April 2025, tercatat ada 79 kasus baru ISPA. Sementara jumlah total warga yang terdampak di Kecamatan Grogol dan Pulo Merak mencapai 256 orang, dengan mayoritas penderita berusia di atas lima tahun,” jelasnya.
Tatang juga menjelaskan bahwa ISPA dibagi menjadi dua kategori, yakni ISPA biasa dan ISPA premuni. “ISPA biasa bisa sembuh total dalam waktu sekitar satu minggu hanya dengan mengonsumsi antibiotik. Tapi ISPA premuni kondisinya lebih berat, mirip dengan gejala COVID-19 yang sempat terjadi beberapa tahun lalu,” ungkapnya.
Selain faktor lingkungan, kebiasaan buruk seperti merokok di dalam rumah turut memperburuk kualitas udara dan memperbesar risiko ISPA dalam keluarga.
Dinkes Kota Cilegon saat ini terus melakukan pemantauan intensif di wilayah-wilayah yang terdampak, khususnya di Kecamatan Grogol dan Pulo Merak, serta mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi aktivitas yang dapat memicu polusi udara.
