CILEGON, RUBRIKBANTEN – Koordinator Majelis Daerah (MD) Korps Alumni HMI (KAHMI) Kota Cilegon, Dedy Arisandi, menyatakan kekecewaannya atas pemutusan listrik yang terjadi di Masjid Agung Cilegon oleh PLN. Dedy menilai, kejadian ini seharusnya dapat dihindari jika ada komunikasi dan solusi yang lebih bijak antara pihak terkait.
“Pemutusan listrik ini seharusnya bisa dihindari. Kami dari KAHMI Kota Cilegon menyayangkan ketidakmampuan pengelola dalam menyelesaikan masalah keuangan ini secara baik,” ujar Dedy.
Ia juga menyoroti ketidakprofesionalan dalam pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Cilegon. Menurutnya, pengelolaan yang kurang transparan dan tidak bertanggung jawab ini patut dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Masjid sebagai pusat ibadah harus dikelola dengan profesional, transparan, dan bertanggung jawab demi kepentingan umat. Tidak bisa hanya karena masalah kecil seperti tunggakan Rp 3 juta, masalah besar ini terjadi,” tegasnya.
Dedy mengingatkan bahwa pengelolaan yang tidak memadai oleh DKM dan pengurus Islamic Center perlu dievaluasi agar tak ada lagi kejadian serupa di masa depan. (Har/RB)















