CILEGON, RUBRIKBANTEN — Menyambut periode akhir tahun dan meningkatkan kesiapan layanan transaksional, Direktur Utama PT BPRS Cilegon Mandiri (BPRS-CM), Muhammad Yoka Desthuraka, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif yang bersifat menyeluruh dan transaksional, baik untuk kebutuhan super urgent maupun layanan reguler yang melibatkan Pemerintah Kota Cilegon.
Yoka menjelaskan, BPRSCM juga memperkuat dukungan terhadap berbagai unit UPT Pemkot Cilegon yang menggunakan sistem RKUD. Bahkan untuk tingkat layanan kecil seperti kebutuhan P3K di level RT/RW, BPRSCM tetap memastikan kesiapan penuh sesuai peran dan fungsinya sebagai bank daerah berbasis syariah.
“Sistem software dan infrastruktur terus kami sesuaikan dengan tantangan yang ada, termasuk kesiapan pemasukan dan penyaluran anggaran sesuai arahan Pemkot,” ujar Yoka.
Ia menambahkan bahwa dukungan dan pemahaman dari Pemkot Cilegon selama ini menjadi faktor penting yang membuat koordinasi semakin solid.
Hal ini diperlukan mengingat cakupan layanan BPRSCM meliputi 8 kecamatan dan 43 kelurahan wilayah yang luas dan membutuhkan respons cepat.
Untuk memperkuat operasional di lapangan, BPRSCM menambah jumlah tenaga marketing dari 4 menjadi 7 orang mulai Desember ini. Seluruh tim tersebut disiagakan untuk bergerak serentak melayani seluruh kecamatan, khususnya dalam layanan P3K dan transaksi RKUD.
Berdasarkan pemetaan, terdapat 3.486 entitas atau kelompok yang berpotensi menjadi penerima layanan. Karena itu, BPRS-CM berharap mendapat porsi maksimal dalam pelaksanaan berbagai program Pemkot Cilegon.
Tak hanya memperkuat SDM, BPRSCM juga sedang mempercepat digitalisasi layanan, termasuk pengembangan platform digital untuk menghadapi potensi lonjakan transaksi pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Seluruh pihak bekerja dengan semangat tinggi dan kontribusi maksimal,” tutup Yoka.















