CILEGON, RUBRIKBANTEN – Ketua LSM Banten Monitoring Perindustrian dan Perdagangan (LSM BMPP), H. Deni Juweni, menyoroti minimnya kepedulian industri di Cilegon terhadap kesejahteraan masyarakat dan anak yatim. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinilai tidak jelas arah dan manfaatnya bagi warga sekitar.
“Saya miris melihat banyak industri di Cilegon. Seharusnya mereka cukup kuat untuk membantu lingkungan lewat CSR. Tapi kenyataannya mana? KS itu produksi raksasa skala nasional, tapi CSR-nya ke mana?” ujar H. Deni.
Menurutnya, ada kemungkinan dana CSR tidak tepat sasaran atau bahkan disalahgunakan oleh oknum tertentu. Oleh karena itu, ia berinisiatif mendirikan yayasan yatim piatu mandiri tanpa mengandalkan proposal atau permintaan dana dari pihak luar.
“BMPP ini saya bangun untuk membantu masyarakat. Sekarang, kami sedang mengurus izin administrasi untuk mendirikan yayasan yatim piatu di Perumahan Metro, tepat di samping kantor LSM BMPP. Bangunannya juga segera kami siapkan,” tambahnya.
Deni menegaskan bahwa yayasan ini akan beroperasi mandiri, tanpa proposal atau permintaan bantuan finansial kepada pihak lain. Ia berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi industri di Cilegon agar lebih peduli terhadap anak-anak yatim di daerah tersebut.
“Kami prioritaskan anak yatim di komplek Metro dan umumnya di Kota Cilegon. Saya ingin industri di sini lebih peka terhadap mereka,” tegasnya. (Har/RB)
