Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Banner Atas Rubrik Banten
BeritaDaerahKementerianKesehatanKota CilegonNasionalOrganisasiPemerintahPendidikanPolitikSosial

HMI Cilegon Sindir Pemkot: Investasi Rp119 Triliun, 24,93% Warga Masih Miskin, Bansos Hanya 0,18% APBD

306
×

HMI Cilegon Sindir Pemkot: Investasi Rp119 Triliun, 24,93% Warga Masih Miskin, Bansos Hanya 0,18% APBD

Sebarkan artikel ini

CILEGON, RUBRIKBANTEN – Di tengah berlangsungnya sidang paripurna istimewa DPRD Kota Cilegon untuk mendengarkan pidato Presiden Prabowo menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan anggaran Pemkot.

Berdasarkan data DTSEN 2025, tercatat 36.192 keluarga atau 24,93% rumah tangga di Cilegon masuk kategori Desil 1–4, mulai dari sangat miskin hingga rentan miskin. Rinciannya:

  • Desil I (Sangat Miskin): 6.126 keluarga (4,22%)
  • Desil II (Miskin): 8.231 keluarga (5,67%)
  • Desil III (Hampir Miskin): 10.021 keluarga (6,90%)
  • Desil IV (Rentan Miskin): 11.814 keluarga (8,14%)
    Total jiwa miskin mencapai 144.340 orang.

Ironisnya, di tengah tingginya angka kemiskinan tersebut, investasi yang masuk ke Cilegon selama empat tahun terakhir justru mencetak rekor:

  • 2021: Rp17,8 triliun
  • 2022: Rp32,9 triliun
  • 2023: Rp38,6 triliun
  • 2024 (hingga September): Rp29,8 triliun
    Total kumulatif mencapai ±Rp119,1 triliun (Sumber: DPMPTSP).

Namun, menurut HMI, alokasi APBD justru tidak berpihak pada rakyat kecil. Tahun 2025, anggaran bantuan sosial (bansos) hanya sekitar Rp4 miliar atau 0,18% dari APBD Kota Cilegon yang mencapai Rp2,3 triliun. Sebaliknya, belanja pegawai membengkak hingga Rp977,56 miliar atau 42,4% APBD—melebihi batas maksimal 30% yang diatur UU No.1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD).

Baca juga:  Gubernur Andra Soni Dorong Optimalisasi Zakat: Potensinya Bisa Kalahkan APBD

“Investasi triliunan masuk, tapi hampir seperempat keluarga di Cilegon masih rentan miskin. Dana bansos hanya 0,18% APBD, sementara belanja pegawai melanggar batas UU. Pemkot harus ubah prioritas nyata,” tegas Ketua HMI Cabang Cilegon, Rizki Andika.

Tuntutan HMI Cabang Cilegon:

  1. Realokasi anggaran untuk bansos dan pemberdayaan warga Desil 1–4.
  2. Program pelatihan dan penyerapan tenaga kerja lokal.
  3. Ketaatan pada porsi belanja pegawai ≤30% APBD.
  4. Transparansi penyaluran bansos melalui dashboard publik.
  5. Kolaborasi dengan industri lewat CSR untuk program sosial berkelanjutan.

Bagi HMI, Cilegon tidak akan “merdeka” secara ekonomi selama kebijakan fiskal lebih mengutamakan belanja birokrasi ketimbang kesejahteraan rakyat.

Example 120x600
Untitled-1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *