SERANG, RUBRIKBANTEN – Nelayan bersama pemerintah Desa Pedaleman melakukan pembongkaran patok bambu bekas budidaya kerang hijau dan rumput laut di pesisir utara Kabupaten Serang. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran terkait isu yang mengaitkan keberadaan patok tersebut dengan proyek PIK 2 yang sedang menjadi perbincangan hangat.
H. Sadai, Kepala Desa Pedaleman, menegaskan bahwa pembongkaran dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif di wilayah Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat mengganggu keamanan.
“Kami menghimbau warga untuk terus menjaga ketenangan dan tidak terpengaruh provokasi. Keamanan dan kondusivitas wilayah adalah prioritas utama,” ujar H. Sadai saat berbincang dengan media, Sabtu (25/1/2025).
Sementara itu, Holid, salah satu nelayan Desa Pedaleman, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan atas inisiatif para nelayan sendiri. Mereka khawatir keberadaan patok bambu tersebut dapat memunculkan prasangka dari pihak luar.
“Kami bersama teman-teman memutuskan untuk mencabut dan membersihkan patok bambu bekas budidaya ini secara sukarela. Kami tidak ingin keberadaannya disalahartikan atau dikaitkan dengan isu proyek PIK 2 yang sedang ramai dibicarakan,” ungkap Holid kepada wartawan.
Sebagai informasi, pembongkaran patok bambu ini merupakan hasil kerja sama antara para nelayan dan pemerintah Desa Pedaleman dengan tujuan menjaga stabilitas dan kenyamanan di wilayah pesisir. Langkah ini diharapkan dapat meredam potensi konflik dan memastikan kehidupan masyarakat tetap aman. (Red)















