CILEGON, RUBRIKBANTEN – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) di Kota Cilegon berjalan dengan penuh kehangatan dan penghormatan bagi para pendidik, Senin, 24 November 2025. Acara yang dirangkaikan dengan momentum apresiasi dan refleksi peran guru tersebut turut dihadiri Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC), Ayatullah Khumaeni.
Dalam keterangannya, Ayatullah menegaskan bahwa guru merupakan pilar utama pembentuk peradaban bangsa. Menurutnya, kemajuan Indonesia tidak mungkin terwujud tanpa peran fundamental para pendidik dalam menanamkan karakter, budaya, dan pemikiran kritis kepada generasi penerus.
“Guru adalah pilar peradaban. Dari merekalah lahir generasi yang mampu berpikir kritis, berbudaya, dan bermoral. Guru bukan hanya mencerdaskan bangsa, tetapi membentuk arah masa depannya,” ujar Ayatullah.
Ia menyampaikan bahwa perjalanan kebudayaan di Indonesia, termasuk di Banten dan Cilegon, tak lepas dari kontribusi guru yang terus menanamkan nilai luhur tanpa lelah. Karena itu, penghormatan kepada guru tidak boleh sebatas seremoni tahunan.
“Setiap bangsa besar berdiri di atas kerja senyap para guru. Kita merayakan HUT PGRI bukan sekadar seremonial, tetapi pengingat bahwa masa depan Cilegon, masa depan Banten, dan masa depan Indonesia ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini,” tegasnya.
Ayatullah berharap momentum HUT PGRI tahun ini dapat memperkuat solidaritas dan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ia pun menegaskan bahwa guru adalah “titik nyala peradaban”, lentera yang menerangi kemajuan budaya dan pembangunan daerah.
“Selamat HUT PGRI. Teruslah menjadi lentera bangsa, penjaga akal budi, dan penjaga kebudayaan kita,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Cilegon, Bahrudin, dalam sambutannya mengenang kembali sejarah berdirinya PGRI sebagai wadah pemersatu organisasi guru saat masa penjajahan. Ia menyebut, tekad para pendidik selalu berada di garis terdepan menjaga kemerdekaan melalui pendidikan.
“Momentum itu menandai tekad para pendidik untuk menjaga kemerdekaan sekaligus memperkuat karakter bangsa yang baru lahir,” jelas Bahrudin.
Ia menegaskan tema peringatan tahun ini“Guru Bermutu, Indonesia Maju Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas” sebagai bentuk komitmen kuat peningkatan kompetensi dan inovasi guru dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Indonesia hanya akan maju apabila guru diberikan ruang, peluang, dan dukungan untuk berkembang,” pungkasnya.















