SERANG, RUBRIKBANTEN — Proyek revitalisasi kawasan wisata Gunung Pinang di Kabupaten Serang, Banten, mulai menunjukkan geliatnya. Perum Perhutani KPH Banten resmi menjalin kerja sama dengan mitra swasta untuk membenahi kawasan yang selama ini dinilai tidak layak dari sisi akses maupun infrastruktur.
“Memang selama ini kondisi Gunung Pinang sudah kurang layak. Akses jalan menuju lokasi rusak parah, begitu juga sarana dan prasarananya,” ungkap Adang Mulyana, Kepala Subseksi Hukum, Kepatuhan, dan Komunikasi Perusahaan pada Perum Perhutani KPH Banten.
Kerja sama ini ditandatangani pada 8 April 2025, setelah melalui proses kajian dan penilaian oleh kantor pusat. Kemudian, pada 18 April 2025 dimulai kegiatan awal berupa persiapan penataan kawasan Gunung Pinang.
Adang menegaskan bahwa dalam pelaksanaan penataan, pihak mitra diminta untuk berkoordinasi dengan desa, Muspika, serta dinas-dinas terkait. Sosialisasi kepada masyarakat desa sekitar hutan juga menjadi perhatian penting. “Kalau ada aturan yang masih harus ditempuh, kami minta segera diselesaikan,” tegasnya.
Menjawab kekhawatiran publik, Adang memastikan bahwa tidak ada aktivitas penebangan pohon dalam proyek ini. “Kami hanya menurunkan alat berat untuk membersihkan area yang akan ditata, terutama dari pohon-pohon tumbang yang membahayakan pengunjung,” ujarnya.
Salah satu titik yang ditangani adalah di kawasan belokan ‘Selvi Sepotong Hop Iyah’ yang di bawahnya ditemukan sejumlah pohon tumbang. Perhutani pun telah melakukan intervensi untuk membersihkan area tersebut demi keamanan wisatawan.
Revitalisasi Gunung Pinang diharapkan dapat mengembalikan daya tarik kawasan ini sebagai destinasi wisata alam unggulan di Banten.















