SERANG, RUBRIKBANTEN – Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah mulai menekan sektor dunia usaha, termasuk industri perhotelan. Salah satu imbas paling terasa adalah tergerusnya dana promosi dan publikasi yang selama ini menjadi tulang punggung eksistensi bisnis.
Merespons tantangan itu, Aston Hotel Group Area Banten — yang menaungi Aston Anyer, Aston Cilegon, dan Aston Serang — memilih langkah strategis: menjadi media untuk dirinya sendiri. Langkah ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan jurnalistik yang digelar pada Jumat, 16 Mei 2025 di Black Forest Aston Anyer.
Seluruh jajaran marketing dan communication (marcom) dari ketiga hotel tersebut dibekali kemampuan menulis berita, membuat feature, foto jurnalistik, produksi video berita, hingga penyusunan dokumenter pendek. Pelatihan ini menghadirkan jurnalis senior sekaligus content creator asal Banten, MW Fauzi, sebagai pemateri.
“Konten kini adalah senjata utama. Kami harus mampu menginformasikan sekaligus mempromosikan layanan hotel secara mandiri lewat media sosial kami maupun media berbayar,” ujar Doddy Fathurahman, Regional General Manager Archipelago International Banten Area.
Menurut Doddy, pelatihan ini merupakan jawaban atas keterbatasan akses publikasi konvensional. Dengan menguasai teknik jurnalisme, marcom hotel dapat menyampaikan informasi akurat, menarik, dan strategis langsung ke target pasar.
Rulian Haryadi Putra, salah satu peserta dari Aston Serang, mengaku materi pelatihan sangat relevan dengan tugasnya. “Tak banyak yang tahu seluk-beluk hotel kami. Dengan pelatihan ini, kami bisa menyampaikan pesan yang tepat kepada publik,” ucapnya.
Seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk segera menerapkan ilmu yang didapat di akun media sosial resmi Aston Hotel. Di tengah gelombang efisiensi, Aston memilih bertahan dengan kreativitas dan kemampuan bercerita yang kuat.















