TANGERANG, RUBRIKBANTEN — Penampilan Dewan Kebudayaan Kota Cilegon (DKKC) menjadi pusat perhatian dalam gelaran Kirab Budaya Kota Tangerang, Jumat (5/12/2025) malam. Bahkan sebelum kirab dimulai, dentuman musik pengiring atraksi debus sudah membuat pengunjung berbondong-bondong mendekat ke area depan Metropolis Town Square.
Sorotan semakin tertuju kepada DKKC ketika atraksi debus ditampilkan tepat di depan panggung kehormatan. Aksi tersebut disaksikan langsung oleh Wali Kota Tangerang, Sachrudin, yang duduk berdampingan dengan Ketua DKKC, Ayatullah Khumaeni. Para jawara debus memperlihatkan kekuatan dan ketahanan fisik khas tradisi Banten, mendapatkan tepuk tangan meriah dari tamu undangan maupun masyarakat yang memadati lokasi.
Dengan membawa spirit “Cilegon Juare”, kontingen DKKC tampil jejeg, ajeg, aje usreg—kokoh, mantap, dan penuh energi. Musik debus yang menghentak sejak awal memberikan pembukaan kuat yang menegaskan identitas budaya Kota Cilegon.
Momen paling mengejutkan terjadi ketika Wali Kota Tangerang turun langsung dari panggung kehormatan untuk mencoba memainkan salah satu atraksi debus, Almadad Banten, bersama para jawara. Aksi spontan itu disambut riuh tepuk tangan penonton.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran DKKC yang membawa warna khas Banten. Atraksi debus yang ditampilkan di depan panggung kehormatan benar-benar memukau. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi budaya antar daerah di Banten sangat hidup dan kuat,” ujar Sachrudin.
Sementara itu, Ketua DKKC, Ayatullah Khumaeni, menegaskan bahwa keikutsertaan mereka dalam Kirab Budaya Kota Tangerang menjadi bagian dari upaya mengenalkan kekayaan budaya Cilegon ke lebih banyak daerah.
“Dengan semangat Cilegon Juare, kami ingin menunjukkan bahwa seniman Cilegon siap tampil jejeg, ajeg, aje usreg, sekaligus memperkuat jejaring kebudayaan antar daerah,” ungkapnya.
Kirab Budaya merupakan rangkaian Festival Budaya Kota Tangerang 2025 yang diikuti berbagai kelompok seni dari sejumlah daerah. Namun penampilan DKKC menjadi salah satu highlight utama berkat kekayaan unsur helaran, kostum etnik, serta simbol budaya dan industri yang menjadi ciri khas Cilegon.
“Respon dari Wali Kota dan para penonton sangat luar biasa. Dengan semangat Cilegon Juare, kami ingin memperlihatkan bahwa seniman Cilegon siap tampil di panggung manapun,” tambah Ayatullah.
Kehadiran DKKC dalam gelaran ini menegaskan bahwa Cilegon bukan hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga sebagai kota yang kaya seni, tradisi, dan kreativitas masyarakatnya.
Partisipasi DKKC didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Diskominfo Kota Cilegon, Apex Industri Nusantara, Dinas Perhubungan Kota Cilegon, PT Krakatau Posco, serta Gen Cilegon sebagai komunitas kreatif generasi muda yang aktif menggerakkan kegiatan kebudayaan di Kota Cilegon.
