JAKARTA, RUBRIKBANTEN – Provinsi Banten kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Untuk kelima kalinya secara beruntun sejak 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meraih predikat Provinsi Layak Anak (Provila) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menko PMK Pratikno bersama Menteri PPPA Arifah Fauzi kepada Gubernur Banten Andra Soni pada Malam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) Tahun 2025 di Ballroom HM Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (8/8/2025) malam.
Gubernur Banten Andra Soni mengaku bersyukur atas capaian ini dan menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi seluruh pemangku kepentingan.
“Alhamdulillah, Provinsi Banten kembali meraih predikat Provinsi Layak Anak untuk kelima kalinya secara berturut-turut. Ini hasil kerja keras semua pihak yang akan terus kita pertahankan dan tingkatkan,” ujar Andra Soni.
Ia menargetkan ke depan seluruh kabupaten/kota di Banten meraih kategori Utama demi mendukung visi Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030 sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas DP3AKKB Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina menjelaskan bahwa predikat Provila pertama kali diraih pada 2019, setelah pembinaan yang dimulai sejak 2017. Tahun ini, Banten mencatat lonjakan prestasi, termasuk Kota Tangerang Selatan naik dari kategori Nindya ke Utama, dan Kota Serang dari Pratama ke Madya.
Rincian Predikat KLA 2025 di Banten:
- Pratama: Kabupaten Pandeglang
- Madya: Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang
- Nindya: Kota Tangerang
- Utama: Kota Tangerang Selatan
Nina menegaskan, capaian ini merupakan hasil pemenuhan 24 indikator dalam 5 klaster penilaian, mulai dari pemenuhan hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga, kesehatan dasar, pendidikan, hingga perlindungan khusus.
“Partisipasi pemerintah daerah, stakeholder, dunia usaha, media, dan masyarakat menjadi faktor penting, sehingga anak-anak Banten dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan mereka,” jelasnya.
Dukungan penuh dari Gubernur Andra Soni, Wakil Gubernur A Dimyati Natakusumah, Ketua TP PKK Tinawati Andra Soni, Ketua BKOW Irna Dimyati, serta seluruh elemen masyarakat, diyakini mampu membawa seluruh daerah di Banten meraih predikat tertinggi secara bertahap.
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi mengungkapkan bahwa proses penilaian berlangsung panjang, dari evaluasi mandiri, penilaian provinsi, hingga verifikasi pusat. Dari 464 kabupaten/kota yang mendaftar, hanya 355 yang lolos dan menerima predikat.
“Target kami, seluruh daerah di Indonesia bisa memenuhi kategori tertinggi pada 2030, sejalan dengan visi Indonesia Layak Anak,” ujar Arifah.
Dengan capaian ini, Banten kian mengukuhkan diri sebagai provinsi yang konsisten mengutamakan hak, keamanan, dan kesejahteraan anak, demi generasi masa depan yang unggul.















