TANGERANG, RUBRIKBANTEN – Gubernur Banten Andra Soni membuktikan komitmennya terhadap pendidikan rakyat dengan merealisasikan Program Sekolah Gratis, tak hanya untuk sekolah negeri, tapi juga swasta di jenjang SMA, SMK, dan SKh yang menjadi kewenangan Pemprov Banten.
Langkah ini bukan tanpa dasar. Saat menjadi narasumber Podcast Satelit News bersama Muhammad Fahmi, Kamis (24/7/2025), Andra Soni mengungkapkan inspirasi dari pengalaman pribadinya. “Orang tua saya dulu bilang, boleh sekolah asal masuk negeri. Kalau tidak, ya tidak sekolah,” ujarnya.
Berangkat dari pengalaman itu, Andra Soni menilai, saat sekolah negeri tak mampu menampung seluruh siswa, maka negara harus hadir di sekolah swasta. Pada tahun 2025 saja, jumlah pendaftar ke sekolah negeri mencapai 180 ribu siswa, sementara daya tampungnya hanya 80 ribu. “Sisanya terpaksa ke swasta, atau bahkan putus sekolah. Padahal, tidak semua orang tua mampu membiayai sekolah swasta,” tegasnya.
Andra menyebutkan bahwa angka rata-rata lama sekolah masyarakat Banten masih 9,7 tahun. “Ini bukti bahwa banyak yang berhenti di SMP. Ada juga yang tidak bisa ambil ijazah karena menunggak biaya sekolah,” tambahnya.
Menurutnya, ini bukan sekadar janji politik, tapi sebuah tekad. “Sejak hari pertama saya menjabat Gubernur Banten, saya langsung gas pol merealisasikan sekolah gratis, termasuk untuk swasta,” tegasnya.
Program ini juga selaras dengan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tentang pengembangan SDM dan kesetaraan gender, salah satunya lewat peningkatan akses pendidikan.
Di tengah tantangan anggaran, Andra Soni tak tinggal diam. Ia melakukan relokasi anggaran dengan memangkas biaya perjalanan dinas dan menghapus anggaran rapat di hotel. “Anggaran yang tidak produktif kita geser untuk pendidikan. Itu bentuk keberpihakan,” ucapnya.
Ia optimistis, kebijakan ini akan menekan angka putus sekolah dari jenjang SMP ke atas, meningkatkan partisipasi pendidikan, dan mempercepat peningkatan kualitas SDM Banten.
“Sekolah gratis bukan soal anggaran semata, tapi soal keberanian berpihak pada masa depan anak-anak Banten,” tutup Andra Soni dengan penuh keyakinan.















